Moment
membuka memori ingatan kembali. Dikala aku masih duduk dibangku sekolah
menengah atas (SMA), aku tergolong orang yang paling kurus dari sekumpulan
teman kelasku. Mayoritas teman-teman memanggilku ”lunglit” yakni kepanjangan
dari “balung kulit”. Munculnya nama julukan itu karena teman-teman menganggapku
manusia yang hanya terdiri dari balung dan kulit. Selain itu, mereka juga
berpendapat bahwa disaat aku berdiri, tubuhku layaknya manusia tinggal
rangkanya, disaat aku duduk, mereka menganggapku seperti kucing yang sedang
kedinginan, terlihat kecil dan mengerut.
Parahnya
lagi, disaat aku berjalan, mereka menyamakanku dengan pakaian yang sedang
dijemur, dimana jika pakaian itu terkena tiupan angin, maka semua pakaian pada
berterbangan. Hal demikian senada dengan diriku pada waktu itu. Jika aku
berjalan dengan teman-teman, otomatis mereka pada berteriak “ awas ada angin”,
kata-kata itu meluncur setiap ada angin yang menerpaku. Aku merasa postur
tubuhku diremehkan oleh mereka, dengan emosi memuncak aku berkata “angin takut
dengan orang kurus”, kata-kata itu malah membuat mereka serempak berklakar
menertawakanku, aku merasa kesal dengan mereka yang selalu mengejekku. Meskipun
demikian, aku masih tetap teguh pendirian dengan memiliki postur tubuh yang
seperti ini.
Diselah
gemuruhnya suara tawa yang terbahak-bahak, dengan iringan semilirnya angin
sore, tiba-tiba ada salah satu temanku jatuh dengan sendirinya, secara spontan mereka
mengunci rapat mulutnya, giliranku menertawakanya dengan nada yang amat
kencang, semua temanku pada terpaku melihatku.
Bergegas
aku berkata padanya “bukanya tubuhmu ideal? Kenapa bisa jatuh tertabrak
angin?”, mereka diam membisu, akupun melanjutkan bicara “posturku yang tidak
ideal saja kebal dengan tiupan angin”, tetap saja mereka terdiam tanpa seucap
kata. Kemudian aku menyarankan kepada mereka, bahwa orang kurus mempunyai
kelebihan, pada kenyataanya aku masih berdiri tegap disaat angin kencang menerpaku.
Menurut pandapatku, sebenarnya tubuh kurus itu dapat dibilang tubuh yang seksi
dan eksotis, sebab postur tubuh yang kurus memiliki ciri khas tersendiri, ciri
khasnya yaitu pada bagian tubuh yang dipandang berharga masih tetap berisi.
Selain
itu, orang kurus sangat bermanfaat, realitanya hampir setiap hari orang-orang
mencariku dan meminta tolong kepadaku, untuk menginjak-injak tubuhnya yang
terkena panyakit pegal linu. Jadi jangan pernah meremehkan orang-orang kurus,
postur tubuh yang kurus belum tentu
diragukan kekuatan ototnya, sebab biyasanya orang kurus, stamina dan kekuatan
ototnya kuat, bahkan bisa menandingi orang-ornag yang memiliki tubuh ideal.
“faham tidak?” cetusku pada mereka. Ternyata dari pembicaraanku itu membuat
mereka terengah-engah memandangku, kejadian ini sungguh membuatku merasa puas
dan bangga menjadi orang kurus yang bermutu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar