Selasa, 13 Mei 2014

Kurus membawa pahala

 Oleh : @Iecha_Ichie

Sebuah lekukan tubuh yang ringan, lucu, imut, bahkan seksi. Yah, mari kita sebut dengan sebutan kurus. Ngomong-ngomong masalah kurus, tidak jauh dari sang penulis sendiri, yaitu gua. Hehe J Jarang banyak anak cewek yang bangga seperti gua.Memang berat sih merubah rasa Minder menjadi begitu bangganya memiliki tubuh kurus.Nah lho, butuh pelatihan ospek untuk menyadari bahwa sebenarnya tubuh kurus itu merupakan postur tubuh yang sangat memiliki banyak beragam manfaat, pokoknya syukur banget deh buat kalian yang kurus-kurus.Tapi kalian gak usah pelatihan ospek segala keleess. Karena kalau kita mau benar-benar membuka mata di sekitar kita, pasti kita akan menemukan jawabannya.(mendadak bijak).  Pantengin terus nih ye tulisan gua mengenai kebanggaan gua bahwa kurus itu seksi bingiitss.

Jadi ceritanya guys, gua sempet mengevaluasi tubuh gua lewat kaca, tapi bukan berarti tubuh gua di acak-acak lho ya. Sepintas gua berpikir kapan sih gua gemuk? Kenapa gua kurus?why dan why? Sampai gua searching cara ampuh menggemukkan badan, dan gilaaa guys..syaratnya harus makan porsi banyaklah, minum susu lah, parahnya lagi ada yang jual obat ampuh gemuk, dan semuanya itu butuh duit guys.. sementara duit gua yah gitu deh guys, sampai gak bisa dihitung, (karena memang dompet gua kosong, jadi bener-bener gak bisa dihitung). Nah, hari berikutnya nih, gua ajak cowok gua duduk-duduk di taman alun-alun. Dengan imutnya guatanya ke cowok gua, “bebs, kasi penjelasan dong kok kamu sayang sama aku?”. Sejenak cowok guadiem. Entahlah, waktu itu gua harus bener-bener siap nerima jawaban palsunya.Dan cowok guajawab, “aku suka karena kamu kurus beb”.Giilaa, gua stress guys, entah itu jawaban bohong atau jawaban jujur dari lubuk hatinya.Gua seneng dia jujur, tapi jujurnya bikin gua gak nafas 10 detik guys.Sampai rumah, gua olah lagi kalimat cowok gua. Entah kenapa, terbesit wajah mantan gua guys, dimana tgl 23 Agustus tahun silam mantan gua sempet bilang kalau dia suka gua karena gua kurus guys, Sumpee..gua seakan-akan kembali lagi pada suasana tahun silam bareng mantan gua. Kalian boleh bilang kalau mantan gua dan cowok gua ngomong gitu karena kasian sama gua. Tapi mereka ngomong seperti itu dari lubuk hati mereka yang paliing dalem banget guys.Semenjak itu gua makin sayang banget sama cowok gua dan mantan gua, eh harus pilih salah satu yee, cowok gua aja deh guys, kalau mantan gua kan pasti sudah ada yang menyayangi. *MoveOn. Gua gak usah ngerepotin cowok gua buat beliin gua baju. Hahaa,*maunya..Coba deh kita korek-korek lagi, temen gua curcol sama gua, dia pengen banget kurus, dia capek sama tubuh gemuknya, yaiyalah gimana gak capek coba tiap hari temen gua harus jalan miring buat masuk ke pintu kamar mandi di kampus gua. Gara-gara gak muat kalau dia masuk tanpa badan dimiringkan terlebih dulu.Dari situ tuh gua belajar yang namanya Syukur. Syukur banget deh gua punya badan kurus gini, selain gak nyusahin orang lain, malah orang kurus itu sifatnya berbagi antar sesame, contohnya nih ye, gua kemarin bocengan bertiga naik motor sama temen gua, dan gua kebagian nyetir, kedua temen gua bonceng di belakang gua. Sumpeh deh gua harap ini yang pertama dan terakhir kalinya guahampir ngebuang nyawa guadengan percuma guys. Ceritanya sih gua mau jadi temen yang paling baik, temen yang paling ada disaat temen yang lain membutuhkan. Gua nganterin kedua temen gua ke ATM, kedua temen gue gemuk-gemuk guys. Ancurnya, gua nyetir dari kampus ke ATM yang berjarak kurang lebih 5km dan duduk di sadel motor dengan panjang 3cm guys. Sumpeeeh..gue serasa mau mati, nyawa gue juga serasa udah di ujung ubun-ubun guys. Dan parahnya lagi mereka ngemimpin setiran gue suruh lewat sini lah, suruh cepetanlah.Kebayang deh kalian gimana wajah gue yang imut jadi keriput guys.Yah Tapi itulah sekali lagi manfaat jadi orang kurus, kita sebagai orang kurus tanpa disadari kita sudah berbagi.So, gak usah Minder deh lho punya tubuhkurus.Itu yang harus gue tulis, bahwa Kurus itu Seksi. Orang kurus tidak menyusahkan, malah orang kurus akan selalu setia membantu.

Kurus Membawa Berkah


@KLin17 (Karina Lin)


Suatu kali, saya terlibat percakapan dengan teman melalui Blackberry Messengger (BBM). Yusnaeni, nama teman saya itu dan biasa dipanggil Yus saja. Obrolan saya dengan Yus via BBM ini pun pada awalnya hanya seputar tas. Kisah lengkapnya begini, saya bertanya kepada Yus (yang orang Lampung namun merantau di Jakarta) mengenai tempat servis tas di Jakarta. Apakah dia tahu atau pernah melakukan servis tas ? Pasalnya saya memiliki tas yang masih bagus, hanya saja salah satu tali tas tersebut hampir putus.
Sementara di kota tempat tinggal saya (Tanjungkarang, Bandarlampung) tiada tempat servis tas. Yus pun menanggapi pertanyaan saya tadi. Katanya dia tidak tahu dan dia bertanya juga tas saya yang hendak diservis itu jenis tas apa ? Saya bilang ini tas kulit sintetis, dapat dikasih sama orang tapi masih bagus.
Mungkin dia penasaran siapa yang berbaik hati memberikan tas tersebut kepada saya. Maka saya jelaskan ke dia kalau si pemberi tas yang baik hati itu adalah tante tetangga yang tinggal di kompleks rumah tempat saudara saya. “Tas ini kayaknya bekas dipakai anaknya, Yus. Tapi masih bagus kok. Tetangga ini juga yang minjemin aku Blackberry yang sekarang ku pakai ini loh,” saya menerangkan kepadanya.
Nampaknya si Yus makin kagum pada penjelasan saya mengenai kebaikan hati tante tetangga itu. “Wah rejeki !” celetuknya menyambung jawaban saya. Belum selesai sampai disitu, saya melanjutkan lagi cerita kepadanya bahwa selain dikasih tas bekas, dipinjami Blackberry, saya juga sering dikasih baju, diajak makan (kalau pas main ke rumahnya) dan dikasih oleh-oleh makanan saat pulang dari rumahnya.
“Baju-baju yang dikasih sama tante ini baju bekas anaknya. Kan anaknya sekarang sudah bekerja di Jakarta dan bodinya melar. Nggak muat lagi baju-baju lamanya. Nah, itu dikasihin ke aku. Kebetulan aku kurus, jadinya muat deh baju-baju itu. Baju bekas tapi masih bagus-bagus,” saya menjelaskan panjang lebar kepada Yus.
Si Yus pun menampilkan icon smiley tepok jidat di BBM-nya. Dia menulis demikian, ”itu mah dikasih semua dong sama orang.” Saya yang membaca balasan BBM-nya itu hanya terkekeh geli. Soalnya saya kan ceritanya dikasih tas bekas gratisan sama tante tetangga. Lha, ternyata selain tas, saya juga dikasih yang lain-lain.
Selain tante tetangga yang satu ini, juga ada tante tetangga lain yang pernah memberikan baju bekas anaknya kepada saya. Alasan memberi baju bekas tersebut, bukan lantaran mereka kebanyakan uang. Namun dikarenakan anak-anaknya itu bekerja di lain provinsi dan ukuran tubuh anak-anak mereka semakin bertambah gemuk. Maka kalaupun anak-anak mereka mudik (pulang kampung) tetap saja, baju-baju yang tersimpan rapi di rumah orang tua mereka tidak bisa dipakai.
Terbukti kurus itu tidak buruk toh ? Sebaliknya, kurus membawa berkah bagi saya dan saya bersyukur. Sebab dengan diberi baju-baju tadi (walau bekas) setidaknya saya bisa berhemat dan menabung untuk kebutuhan yang lebih penting lagi. Bagaimana dengan kamu ?


Sebut Saja Aku Berisi


@desvidp

            Aku paling tidak suka kurus, sebut saja aku berisi. Tapi, bukan berarti tidak suka malah diartikan menjadi benci. Itu akan memiliki makna jauh berbeda. Jujur, dalam kondisi yang setengah kurus setengah gemuk alias tidak terdefinisi seperti sekarang ini, aku tidak pernah mencoba untuk menjadi perempuan sejati yang begitu mengidam-idamkan ‘kekurusan’. Begini ya udah, kurus Alhamdulillah.
            KBBI pernah mengajarkanku definisi kurus, artinya tidak gemuk dan kurang berdaging. Itulah alasan mengapa aku tidak pernah mencoba untuk sedikit menguruskan badanku walaupun aku juga merasa minder. Aku hanya tak habis pikir bila berisi tiba-tiba berubah menjadi kurus dan tentunya pasti dagingku akan dikurangi. Alasannya pun tak muluk-muluk. Pertama, hal itu akan mengancam imunitas karena kita masih membutuhkan daging yang tebal untuk menghangatkan tubuh. Kedua, karena daging, aku bisa terlindungi dari sinar UV yang bisa saja suatu saat akan menghantam tulangku. An the last but not least, aku bukan berisi tanpa daging.
            Semuanya mutlak berlaku 16 tahun yang lalu. Seiring berjalan, 16 tahun yang sekarang dan entah sampai kapan, aku yang berisi menjadi begitu antusias menginginkan kurus. Mungkin aku sekarang sudah beranjak dewasa dan terlalu dimainkan oleh definisi kurus dalam KBBI. Sekarang, aku mulai menemukan arti kurus yang sesungguhnya. Bagiku, kurus berarti KURang Uang Saku. Makanya, bagi orang yang uang sakunya selalu ngerasa kurang, pasti kurus. Dan taraaaaaaaa!!! Aku sekarang mengalami kurus. Aku benar-benar menjalankan aktifitas kurus untuk sekarang ini. Yang awalnya 50 kg menjadi 43 kg tanpa penambahan tinggi sekalipun.
            Di jaman modern sekarang ini, semuanya dijual serba mahal. Sebagai bocah ingusan yang belum berprofesi, aku tidak mau tahu, intinya, semua keinginanku harus terpenuhi. Tapi, sebagai anak non bandel, aku mesti kudu sadar kalau aku salah and start from now, aku harus kurus (kurangI uang saku) setiap caw ke sekolah atau whateverlah.
            Enam bulan sudah aku menjalani proses kurus lepas dari hari ulang tahunku demi sebuah smartphone. Aku berharap keberuntungan segera datang kepadaku dan aku percaya keberuntungan  sudah ada di depan mata meski aku harus bersikeras untuk mengejarnya.

            Kurus dalam artiku dan kurus dalam arti yang nyata terlihat dari fisik sedang aku pertahankan sampai sekarang. And I feel so proud of myself… Kurus is wat de kool mennnnnnn!!! Belajar dari kurus, aku berusaha meraih keinginanku.

KURUS ITU SEKSI


@AyuFitriasuci

Nama gua Fitri, sekarang gua termasuk orang yang bersyukur dengan apa yang gua miliki, walaupun gua nggak lebih tinggi dari adik gua sih. Tapi setidaknya dalam ketidak tinggian gua atau orang biasa menyebut gua pendek, gua sangat bersyukur menjadi orang kurus, karena nggak bisa gua bayangin gimana kalau gua udah pendek ditambah badan gua yang gemuk, beehh nggak ada bedanya dong gua sama doraemon . Walaupun banyak orang bilang gua kurang gizi, nggak masalah buat gua yang penting gua nyaman dengan diri gua sendiri. Dan itu udah gua buktiin sendiri, ceritanya kayak gini, gua punya temen dia tu lebih kurus dari gua dan juga lebih pendek dari gua, setidaknya gua lebih tinggi beberapa cm tapi kan tetep tinggian gua. Nah dia tu beli segala macam obat biar bisa gemuk dan segala macam usaha juga udah dia lakuin dari yang murah ampe yang mahalpun udah di coba. Sampai akhirnya berat badannya mau naik dan badannya yang kuruspun mau menjadi sedang. Dan orang-orangpun banyak yang muji-muji gitu, tapi diatas kebahagiaan dia gua merasa sengsara banget. Bagaimana tidak orang-orang selalu banding-bandingin gua sama dia. Mereka bilang kalau temen gua tu beruntung berat badannya naik nggak kaya gua katanya, kurusnya konsisten. Beehh, gua bener-bener kesel sampai akhirnya gua lakuin banyak hal juga biar gua mau tinggi, Tapi gua nggak jadi lakuin banyak hal sie soalnya modal gua nggak banyak. Jadi gua Cuma minum susu penambah berat badan aja, itupun nggak rutin soalnya sepeti yang gua katakana tadi, modal gua nggak banyak…hehehe. Disamping itu gua juga menambah porsi dan waktu makan gua, siapa tau itu bisa sedikit membantu, walaupun pada kenyataannya gua udah coba untuk lakuin itu, tapi tetep aja berat badan gua jalan ditempat, tapi…apa salahnya mencoba.
            Beberapa waktu gua terus mencoba untuk menaikkan berat badan gua, tapi tetep aja nggak mau, walaupun mau itu nggak banyak dan nggak lama. Kayanya timbangan itu nggak mau bersahabat dengan gua deh. Dan gua merasa lelah untuk mencoba lagi segala usaha yang telah gua lakuin, toh hasilnya nggak memuaskan sedikitpun. Gua penasaran banget sama temen gua, dia makan apa sih, koc berat badannya mau naik ?. Sampai akhirnya gua nanyain dia, apa sih resepnya dia, koc berat badannya mau naik gitu loch (tapi pas nanya nggak sinis gitu sih, tapi dalam hati sih iya, maklum orang putus asa). Dan  ternyata resepnya adalah....Hadehhh kalian tahu nggak dia jawab apa, dia bilang dia nggak tahu, soalnya terlalu banyak obat yang dia minum, jadi dia nggak tahu mana obat yang manjur sehinnga berat badannya mau naik. Awalnya agak kesel sih, tapi lama-lama jadi bersyukur, bahkan sangat bersyukur. Karena kalian tahu, semakin hari berat badan temenku itu nggak terkontrol sampai-sampai pujian itu sedikit bergeser. Walaupun nggak dikatakan secara langsung sama orangnya sih, tapi gua denger-denger banyak yang bilang dia tu kayak bola atau doraemon, bahkan mereka juga mengatakan kalau mereka lebih suka liat temen gua kurus kayak dulu dibandinkan yang sekarang. Tapi bukan gua yang bilang, gua tu cuma denger-denger aja sih. Dan anehnya dia menyesal menjadi gemuk dan dia bilang pengen jadi kurus lagi, bahkan segala usaha dia lakuin biar bisa balik lagi jadi kurus, entah itu olahraga rutin, yoga, pokoknya banyak lagi deh. Dan pernah suatu hari gua ajak dia makan dan dia bilang ke gua kalau dia lagi diet dan dia juga harus mengikuti kelas yoga. Hadeeehhh…gua bingung, gua harus ketawa atau gua harus sedih ngeliat temen gua tersiksa kayak gitu, tapi yang jelas gua cuman pengen bilang “KURUS ITU SEKSI’kan”.

            

Kurus itu Seksi


@ilarasaty

            Kebanyakan cewek sekarang lagi berusaha diet karena berat badan nggak sesuai alias kebablasan makan. Gue sebagai orang kurus bersyukur banget dan nggak mau pake acara diet-dietan. Soalnya kalo gue nekat mo diet kemungkinan gue nggak ada bedanya sama pengidap penyakit AIDS(jangan sampe). Pernah nyadar nggak kalo model tu kebanyakan badannya kaya gue, kurus;tinggi;cantik; dan suka menabung(nggak da hubunganya). Mereka bisa jadi model karena tubuh mereka yang nyaris nggak ada dagingnya, tapi itulah yang membuat mereka jadi banyak yang nyenengin. Pernah waktu itu gue lagi jalan sama temen gue, angin lagi kenceng banget, tiba-tiba dia pegang tangan gue erat banget, firasat gue udah nggak enak nih, nggak lama dari itu dia bilang, “awas, ntar lo terbang lagi”, kampret ni anak. Gue nggak bakal diem aja abis di ejek, waktu itu gue sama temen gue yang ngatain gue tadi lagi makan di kantin gue ngomong ke dia, “eh, banyak banget lu makannya, tentangga gue kemarn meletus perutnya gara-gara banyak makan”. Dia langsung diem dan bilang, “ gue minta maaf kalo ada salah sama lu, minal aidzin wal faizin”, eh lu bilang ini lebaran udah minal adzin wal faizin. Masih nggak percaya kalo kurus itu seksi, pernah liat iklan susu HiLo nggak? Gue pernah ngelakuin itu didean temen-temen gue. Waktu itu gue sama temen-temen gue telat masuk kelas, semua pintu udah di tutup, dan hanya ada lorong kecil yang kira-kira masih bisa dilewati. Karena gue yang paling kurus, gue langusng lari dan bisa ngelewatin lorong itu pake gaya yang kaya di iklan, nggak lama dari itu gue liat kebelakang banyak tmeen gue yang nggak bisa lolos. Gue kasihan banget sama mereka, dan mereka Cuma bilang, “selamatkan dirimu, jangan khawatirkan kami”, busett kaya di film aja ni. Tapi dari semua kejadian yang gue alamin kalo kurus itu nggak selamanya bikin susuah kok, asal kita mensyukuri apa yang kita dapet pasti berharga.


“KURUS ITU SEKSI” Vs “GENDUT ITU MONTOK”

Oleh : @siscayunita_

Nama gue Siska dikenal sebagai cewek kurus di kelas paling kurus malah. Gue gak pernah dibully temen-temen dikelas gue gara-gara gue kurus. Masak sesama jenis saling memangsa. Maksudnya temen-temen gue kebanyakan orang kurus jadi gak mungkin kan sesama kurus adu mulut ngatain “kurus”. Sesama kurus harus saling menyong eh monyong , maksud gue menyongsong kehidupan warga kurus Indonesia (idiihh… -____-)
Ini cerita gue saat debat sama temen gue si Anna dari kubu “Gendut itu seksi”. Awalnya gue gak bermaksud buat debat gue cuma tanya pendapat dia sebagai orang dengan karunia lemak cukup banyak tentang orang kurus.
“ Eh Ann menurut loe Kurus itu gimana?”
“ Kurus itu ini” Jawab Anna sambil nyodorin sebatang lidi di muka gue.
“ Idiih gue di samain ke gini , gak juga keless , kurus itu seksi”
“ Masak ? hahaha…. Kurus itu seksi hhahhaha , kurus itu ke gini , kek lidi cungkring , gizi buruk , gak SNI , busung lapar , seksi dari mana ? Cuma tulang , kulit sama kentut aja seksi …. Hahhahaha”
“ Wah kambing loe…pakai SNI segala emang gue helm apa? daripada loe … apaan thu Gendut itu monton eh montok… lemak loe aja mo tumpeh…. Pantat aja kek balon gas isinya lemak sama kentut doing… hahaha montok darimana?”
“ Ngajak ribut loe… Emang loe gak SNI .. liat aja thu tangan… Kalo SNI itu yang kayak gue sehat,standart nasional Indonesia… gak kek loe gizi buruk! Hahaha”
“ Wah parah loe… loe juga gak SNI emang orang gendut kek loe itu SNI ? Belum tentu bro … kebanyakan lemak itu gak sehat … Sesama gak SNI harus saling melindungi … malah ngajak ribut”
“ Masak iya sih ? Gue kira gak loe “
“ Yaiyalah , loe sih kalo pelajaran biologi tidur mulu jadi DDR nya tinggi”
“ Apa itu DDR?”
“ DAYA DONG RENDAH!!!!”

            Itulah cerita gue yang gak menarik. Emang sih jadi orang kurus itu ada enaknya ada enggaknya. Enaknya kalo gue sering di kasihanin , sering banget di kasih makan buanyakkk buanngget sampai gue muntah-muntah. Orang-orang mensupport gue supaya gue gemukan dikit. Tapi gue bilang “ gak usahlah” . Gue bangga jadi warga kurus meskipun gak SNI. Ngomong-ngomong temen gue dapet kata-kata SNI itu darimana gue juga bingung. Mungkin karna kebanyakan lemak jadi konslet thu orang. Enak gak enak jadi kurus ya harus dijalani apalagi kurus mutlak kayak gue. (Gile…. Gue gak tau mo ngomong apa lagi) . Gue bangga jadi orang kurus gitu aja bro. 

Si Kurus Seksi


@LatifahNida

“ Nama saya putri, saya tinggal di jl. Pertamina b, saya lahir pada tanggal 24 Desember 1996”
Begitulah perkenalan pertama di sekolah saya yang baru, dan pertama kali mendapatkan julukan yang tidak begitu bagus menurut saya. Karena pada hari itu, semua siswa baru harus memakai nama julukan (samaran), seperti teman sebangku saya mendapat julukan si manis dan yang lainnya ada yang dapat julukan, si imut, si cantik, si putih dan masih banyak lagi. Tapi beda dengan saya, saya mendapat julukan yang tidak begitu bagus yaitu “si kurus”, entah kenapa teman-teman memberi usulan nama untuk saya dengan sebutan itu, mungkin memang kenyataan saya yang mempunyai tubuh kurus sehingga teman-teman memberi usul itu. Dan mulai hari itu sampai 3 hari ke depannya saya dan siswa baru yang lainnya di panggil dengan julukan yang baru, dan setiap berkenalan dengan siapa pun harus memakai julukan itu. Itu sangat tidak menyenangkan bagi saya.
            Hari pertama saya kurang menerima di panggil dengan julukan baru itu. Hari kedua dan ketiga saya mulai menerima karena itu memang kenyataan yang ada.
Sebulan Kemudian.........
1 bulan sudah saya bersekolah di SMK yang saya inginkan sejak SMP, tapi semakin hari saya mulai risih dengan julukan yang perrnah di berikan oleh teman-teman pada saat MOS, karena sampai saat ini saya masih di panggil dengan julukan itu. Dan ada pula yang menyindir dengan kata-kata yang kurang berkenan di hati seperti “eh kok loe kurus banget sih? Emang loe ga makan di rumah?” pertanyaan itu sering dipertanyakan oleh teman-teman sekelas saya, itulah yang membuat risih dan agak marah bahkan sampai tidak mau menjawab dari pertanyaan itu.
            Dari pertanyaan teman-teman saya, akhir-akhir ini saya jadi sering berdiri di depan kaca sambil bertanya-tanya “ apa salahnya sih jadi orang kurus? Menurut saya kurus itu seksi, karena banyak orang yang menginginkan tubuh yang kurus, sampai dengan usaha apapun mereka jalani agar mendapatkan tubuh kurus. Tapi kenapa orang-orang di sekitar saya dari mulai kelurga sampai teman-teman saya sering berkata yang tidak menyenangkan tentang saya yang bertubuh kurus”
            Seiring berjalannya waktu, saya bisa menerima dengan julukan itu saya pun sudah tidak menghiraukan apa yang dikatakan keluarga dan teman-teman saya yang tidak menyenangkan. Tapi saya sudah menerima itu semua, karena saya anggap “ kurus itu seksi” jadi jika ada yang memanggil saya dengan nama kurus saya anggap mereka memanggil saya “seksi”.
            “ put, 1 bulan lebih kita kenal, kok sampai sekarang loe ga gemuk juga sih? Bingung gue sama loe, loe ga di kasih makan?” tanya teman saya
            “ hmm yaa emang begini adanya, loe ga usah bingung ngapain juga ngebingungin gue? Hahaha sekarang gini yaa gue tanya sama loe, emang kenapa kalo gue kurus? ” jawab saya
            “ (terdiam sejenak) hmm menurut gue sih kalo orang yang kurus itu tuh, ga banget dehhh”
            “ hhahaha, ohh menurut loe gitu, kalo menurut gue sih yaa orang yang kurus kaya gue gini itu “seksi” karena banyak di luar sana yang mau banget punya tubuh kurus, sampai rela keluar uang banyak hanya untuk mencapai apa yang dia inginkan, dan banyak juga kan artis-artis kurus? Lagi pula sekarang coba liat diri lo”
            “ ohh iyaa yaa, iya sih diri gue juga ga perfect bahkan sebenernya di hati kecil gue pengen banget punya tubuh kurus, tapi adanya gini gemuk banget gue juga udah berkali-kali diet tapi ga berhasil.hmm gue minta maaf yaa kalo loe pernah sakit hati karena ucapan gue” jawab teman saya dan langsung meninggalkan tempat duduknya.....
            Dari percakapan hari itu, teman-teman saya menambah julukan untuk saya menjadi “si kurus seksi”. 
Sekian.......


            

KURUS itu Anugrah

 @milisyala

Kurus sebenarnya identik dengan badan yang tidak berbentuk alias seperti lidi yang hanya terlihat seperti skeletal yang berjalan karena hanya terlihat tulangnya saja. Lucu memang terkadang orang-orang memanggil orang kurus itu dengan sebutan cungkringlah, doyoklah (inget pemeran komedi jaman dulu yang badannya kerempeng kayak orang ga pernah makan), atau bagi perempuan mungkin terlihat kurus sangat mereka idam-idamkan dengan berat badan yang minimal padahal dimata lelaki (menurut persepsi saya) seharusnya bukan perempuan kurus dengan pantat rata yang mereka inginkan, malah dengan badan yang ideal. Dengan kata lain berbentuk seperti gitar itali. Namun bagi kebanyakan orang kurus juga terlihat sangat seksi, layaknya model, kaki terlihat lebih panjang seperti kaki-kaki SNSD girl band korea yang badannya super waaahh gitu yang membuat para lelaki menganga, keuntungannya juga bisa menggunakan ukuran pakaian zaman sekarang yang kebanyakan berukuran mini. Kita bisa lihat artis-artis jaman sekarang yang sangat ingin kurus, sebagai orang kurus seharusnya kita bersyukur karena banyak orang yang menginginkan badan seperti ini dengan cara menyiksa diri melakukan diet, ocd, ngegym, aerobic, bahkan sampai mengidap anoreksia nervosa. Anoreksia nervosa adalah kebalikan dari obesitas penyakit ini biasanya dialami oleh gadis remaja dan wanita muda, memiliki ketakutan berlebihan menjadi gemuk, yang cenderung memandang diri mereka jauh lebih gemuk daripada sebenarnya. 
            Nah dari penyakit serta banyak cara melangsingkan diri itu. Seharusnya kita-kita yang kurus ini bersyukur. Ga perlu nyiksa diri sampai ga makan berhari-hari. Sebagai orang yang kurus walaupun makan sebanyak apapun badan tetap gini-gini terus. Itu sebuah kelebihan. Ga perlu beli baju gede yang mahal, cukup beli baju kecil atau besar semua cocok kita pakai. Katanya sih gemuk itu sebuah pilihan, tapi kalau kurus itu udah suratan takdir Tuhan yang ga bisa kita hindari, entah itu seperti kutukan atau sebuah mukjizat, somehow itu anugrah tuhan yang indah, kita bisa melewati hal hal yang sempit dengan badan yang kurus ini.
Minum epetenweitgen *nama iklan* kayanya percuma, ga ngaruh sama sekali. Kalau cewek kurus itu kebanyakan sangat menarik dan terlihat cantik dimata lelaki daripada cewek-cewek kelebihan lemak daging yang membuat mereka susah bergerak. Tak seperti kita yang lincah, kuat dan ringan. Kalau lelaki kurus juga terlihat sexi loh, artinya seperti mereka pekerja keras, identiknya sih begitu, ga kayak lelaki gemuk yang kelihatannya jarang bergerak, seperti tak pernah olahraga, bukan pekerja keras, dan kurang sedap dipandang cewek. Sepertinya. I think so.. hehee..
Pokoknya gimanapun bentuk tubuh kurus kita ini, mau ceking kaya lidi kek, kurus tinggi kaya pohon kelapa kek, mau dibilang kayak tikus=tinggi kurus, atau kutilang=kurus tinggi langsing, itu hinaan yang berupa pujian halus orang-orang syirik tanda kepingin kayak kita. Dengan kurus kita menjadi fleksibel.
Kurus itu meningkatkan self esteem seseorang loh, liat saja kebanyakan orang lebih percaya diri dengan tubuh kurus langsing tak berdagingnya. Banyak kok kurus menjadi ikon yang baik dan terlihat kuat dan sehat, salah satunya Jokowi.. hahhaa..

Ga selamanya kurus identik dengan orang sakit, dan gemuk ga selamanya terlihat sehat serta subur. Proud to be kurus and sexiest people!!!

Kutilang.. Maafin aku ya!


Akun twitter : @ulvaprihartini

Lucy bersungut-sungut di depan cermin. Tangannya sibuk memutar badan, berkacak pinggang. Kemudian ia keluar kamar dengan membanting pintu. “Lucy, jangan banting pintu keras-keras,” omel ibunya dari dapur. Tidak ada jawaban. Lucy kini muncul di balik pintu dapur, “mama, kok aku kurus banget sih?” gerutunya. Masih dengan memanyunkan bibirnya, ia sedang mengaduk-aduk sup baso di mangkuk. “Mama gendut, papa gendut, adik juga,” gerutunya lagi, apa aku ini bukan anak kandung ya?” “huss, nggak boleh bilang gitu! Ya anak mama dan papa dong, masak anak tante Ria atau tante Wira?” ujar mamanya sambil menuangkan sup ke dalam mangkuk besar. Lucy mencicipi supnya, “pedes Ma, yuk kita tes DNA aja, sebel dibilang anak pungut sama Sandy, ihh nyebelin banget banget pokoknya Ma, masak dia bilang aku kayak tengkorak berjalan, kutilang, tiang listrik, beda sama mama papa”, cerocos Lucy. “Sandy cuma bercanda aja tuh, lagian pake tes DNA segala mahal tauuu,” ibunya menjawab santai. “Mamaa…” Lucy melangkah keluar dengan menghentakkan kedua kakinya. Ibunya hanya geleng-geleng kepala.
“Eh, kutilang, eh bukan, tengkorak berjalan, selamat pagi!” Sandy menyapa Lucy dengan suaranya yang khas. Lucy tidak menanggapi, ia melengos menuju tempat duduknya. Sandy yang tidak dihiraukan bergegas menuju tempat duduk Lucy. “Kenapa? Lagi sakit gigi ya? Cemberut aja!” goda Sandy. Lucy pura-pura mencari sesuatu di bawah kolong mejanya. Tidak menyahut. Sandy melanjutkan candaannya, “jelek tau, udah kurus cemberut lagi!” Lucy akhirnya mengeluarkan suara, “biarin yang jelek juga aku, bukan kamu kan?” ia kemudian keluar kelas dengan raut muka seperti api. Merah.  Sandy jadi terperangah menatap apa yang diucapkan Lucy barusan. Ia sama sekali tidak bermaksud membuatnya kesal, biasanya Lucy akan menanggapi dengan wajah sumringah, membalas ucapan Sandy Kali ini beda sekali. Sandy jadi ngeri, takut kalau kekesalan Lucy berkembang biak parah tak berujung.
Lucy kesal setengah mati pagi ini, pasalnya Sandy yang setiap hari menjahilinya membuat emosinya meledak-ledak, belum lagi tugas segunung yang diberikan Ibu Rasmita. Sandy memang terkenal dengan candaannya yang berlebihan terutama ucapannya yang nggak bisa disaring dulu. Bagi Lucy, Sandy itu adalah anak cowok paling ngeselin di dunia, setiap hari kerjaannya mengusili anak perempuan, terutama Lucy yang menurutnya dianggap lucu. Lucu dari mana coba? Kurus dibilang lucu? Dasar! Arghh..
“Halo? Oh iya, sama-sama, nanti ibu sampaikan, siapa namamu, nak? Sandy? Oh ya, selamat siang”. Sandy menutup telepon. Akhirnya, ia benar-benar menelepon Lucy, maksudnya ibunya Lucy. Ia mengatakan ingin bertemu dengan Lucy di taman basket pukul empat. Bersama teman-teman tentunya. Ia takut kalau-kalau ibunya Lucy tidak mengizinkan, jadi ia beralasan belajar kelompok di area terbuka.
Pukul empat sore, Lucy sebenarnya malas untuk pergi ke taman basket. Matanya masih mengantuk. Tidur siangnya benar-benar terganggu. Sekarang.. ia tengah duduk sendirian di kursi berpayung biru. “Lucy, maafin aku ya!” suara Sandy mengagetkan Lucy. Kini ia melihat Sandy dengan wajah kikuk. “Maaf sudah bikin kamu kesal, aku cuma bercanda. aku kagum sama tinggi kamu, aku juga pengen tinggi!” Sandy menunduk malu. Giliran Lucy menatap Sandy dengan bingung. Dasar pendek! teriak Lucy sembari menjitak kepala Sandy. “Tengkorak berjalan, tungguu!”.


Kurus itu bukan virus

@shamsulhadi17

Kutatap diriku depan cermin, padahal aku makan bukan cuma di hari senin tapi nih bodi mirip ama lilin, kalau jalan terlihat seperti kain terbawa angin. Kadang terbesit dalam hati nih bodi terlalu ceking takutnya nanti bisa di gondol kucing. Di mata kucing nih bodi terlihat kering tanpa daging kayak ikan asin yang abis di keringin.
Sempat juga berpikir tambahin bobot, tak ayal nih bodi tak mau berbelot, ndak mau gede malah bikin sakit otot. Meski ngelakonifitnes ampek berjenggot mulut ngos-ngosan kayak knalpot pulangnya harus ngesot-ngesotndakbakalanmerubah otot. Lalu aku berpikir bahwa semua usaha bisa dibilang gatot.Pernah juga makan banyak tapi juga tak ada efek. Malah turuninspek  sebab aktivitas jadi lepek bukanya bikin six’spack tangan dan kakipun tak luput dari becek karena harus mondar-mandir di WC sambil merem melek.
Di sekolah aku malah cuwekama nih bodi yang kerempeng, masalah kayak itu aku anggap enteng, meski kerempeng jalanku masih ajamenentang-menenteng. Aku punya temen namanya Andri dia tuh orang keren bodinya. Lengan gede cukup buat nimpuk teman kalau pas lagi dijahilin atau betisnya juga gede cukup lah buat syarat- syarat hewan kurban. Ada lagi Rhisma namanya tuh bocah,emang bodinya udahperfect tapi nih anak agak cuwek (dibaca kumuh) orangnya, bajunya aja kalau bisa bicara mereka akan menuntut HAK ASASI-nya meronta-ronta dan bisa aja mereka unjuk rasa pembebasan dirinya. Andri dan Rhismaitu temenku sejak SD tapi kami dipisahkan oleh jenjang SMA. Setiap ketemu kita kayak tiga manusia yang berbeda pilihan, meski begitu diantara kami tak ada perselisihan,
Waktu di zaman SMP kami tuh akrab banget berangkat sekolah musti bareng, ke mana-mana juga bareng,pas lagi bertiga ajaama Andri  tiba-tiba memulai mebuka pembicaraan
“ emang kamu ndak risih apa punya bodi kurus ?” tanya Andri
“kenapa musti risih enjoyaja nih” aku jawab seenak perutku aja, kadang kalau cuaca panas nih anak suka ada pertanyaan ngawur, kalau dilihat dari matanya ndaklagi tidur apa lagi ngelindur
“eh orang kurus itu gampang sakit tahu!”Rhisma ikut menimpali
“emang kurus itu virus dan hidupnya yang kudu diurus terus, kebanyakan malah orang kurus itu hidupnya mulus dianggepaja semua masalah itu bakalanlurus, jadi mau apa aja pokoknya maju terus.” Jawaban yang aku lontarkan di pikiranku, entah nemudimana  tuh.
“loe nggak lagi masuk angin kan?” balik tanya Andri
“emang kenapa ndri, terus kenapa loe taruh tangan loe  didahi guwe?” sambil menampik tanganya dari dahi.
“siapa tahu ajaloe lagi banyak pikiran sampek bicara salah milih kata segala.” Jawab Andri sambil nyengir khas kayak tongkol.
“nih masih Bener kali ndak ada yang salah, banyak kali keuntungan dari orang kurus” jawabku.
“emang ada keuntungan dari orang kurus kayak loeama spesies loe itu? haha...” jawab rhisma di ikuti gelak tawa.
“nih orang satu ini ndak percaya aja, simak baik-baik jangan sampai ketinggalan udah siap?” jawabku menggantung.

“orang kurus hemat uang jajan uangnya ndakcepet hangus bonceng cewekpun ban motornya ndakcepet aus, apalagi ceweknya juga kurus jalan pasti keras lebih mulus” jawabku sambil tertawa dan lari takut dapat sandal melayang. 

Kurus Itu Anugerah


 (@restri_v)

            Cireng...! kalo denger kata ini, pasti yang ada dipikiran kitaitu adalah salah satu  makanan khas jawa barat yang terbuat dari aci kemudian digoreng. Tapi cireng yang dimaksud bukan sebuah makanan, tetapi lebih tepatnya itu adalah nama panggilanku ketika dibangku SMA. Yah... nama panggilan yang awalnya sempat membuat risih dan menurunkan rasa PD, tapi lama kelamaan aku terbiasa dengan nama itu. Aku rasa alasan teman-temanku memanggil dengan sebutan demikian, pastikarena keadaan fisikku yang kurus dan hitam. Setelah kutanyakan kepada mereka,tidaakk....ternyata itu benar, jlebbb!!!
            Cireng itu merupakan singkatan dari bahasa jawa, cilik dan ireng. Cilik itu artinya kecil/kurus, sedangkan ireng itu hitam. Jadi, cireng itu sebutan untuk tubuhku yang kurus dan kulitku yang hitam. Alhamdulillah selama ini aku nggak pernah marah atau merasa tersinggung ketika teman-teman memanggilku dengan sebutan cireng, justru aku senang karena dengan itu aku jadi mudah dikenal dan memiliki banyak teman. Tetapi, tidak sedikit juga yang menghina, sinis ataupun menertawaikeadaan fisikku.
            Pada awalnya, aku merasa Tuhan nggak pernah adil. Kenapa aku diberikan fisik yang seperti ini, udah kurus hitam lagi. Mau dilihat dari atas monas pun nggak akan ada bagus-bagusnya, apalagi dilihat dari dekat. Sampai-sampai aku trauma sama yang namanya kaca, gimana nggak trauma??? Setiap kali mau ngaca, kaca itu seolah-seolah menataptajam dan mengihinaku dengan berkata “loe jelek banget sih, udah kurus, item, dekil, cungkring, kering, kerempeng, nggak ada bagus-bagusnya sama sekali, hahahaha”. Semenjak itu, setiap kali aku melihat kaca aku selalu berusaha menghindar, dan dikamarku nggak ada satupun kaca nggak seperti layaknya kamar wanita. Tetapi, sekarang aku sadar dan menyesalkarena pernah seperti itu. Kesadaran ini berawal ketika aku hendak pergi mengunjungi rumah nenekku untuk menghabiskan liburan semester.
Kejadian itu tepatnya di dalam kereta,aku bertemu dengan seorang wanita yang umurnya sekitar 21 tahun dengan tubuh yang gemuk. Saat itu aku melihat ia tidak mendapatkan tempat duduk, sebenarnya ada tempat duduk yang kosong sih tetapi tidak cukup jika ia harus duduk disana.Melihat hal itu, aku langsung berdiri dan mempersilahkannya untuk duduk ditempatku, sedangkan aku pindah ke tempat duduk yang ada di depannya, meskipun sempit tapi muat untuk kududuki. “Untung aja badanku kurus”, ucapku dalam hati. Setelah ia mengucapkan terima kasih, kami pun berkenalan dan sepanjang perjalanan kami membicarakan banyak hal, salah satunya mengenai keadaan fisik kami yang bertolak belakang. Dahulu, ia ingin sekali memiliki tubuh sepertiku, tapi sebenarnya tidak sekurus ini, hahahaha!! Berbagai cara sudah ia lakukan, mulai dari diet, olah raga, minum obat anti gemuk, sampai melakukan operasi, tetapi hasilnya tidak pernah memuaskan. Ia sangat menyesal telah menghabiskan uang hanya untuk penampilan fisik semata. Sekarang ia ingin bernampilan apa adanya, karena menurutnya itu merupakan wujud rasa syukuratas anugerah yang diberikan Tuhan. Dari situ, akupun mulai menyadari bahwa selama ini akupun tak pernah bersyukur atas anugerah yang diberikan Tuhan berupa tubuh yang kurus, sedangkan diluar sana banyak sekali orang yang menghabiskan uang hanya untuk memiliki tubuh yang kurus sepertiku.
Setelah kejadian itu, aku mulai PD dengan keadaan fisikku, tak kuhiraukan lagi jika ada yang menghinaku, aku tak merasa risih lagi jika teman-teman memanggilku dengan panggilancireng, dan yang terpenting aku sudah tidak trauma lagi dengan yang namanya kaca dan sekarang sudah kuletakkan kaca di kamarku sebagaimana layaknya kamar wanita.

Sekarang aku duduk di bangku kuliah, tak pernah sekalipun aku melupakan kejadian itu. Hingga suatu ketika aku dipertemukan kembali dengan wanita tersebut, sekarang ia tampak beda.Tetapi bukan keadaan fisiknyalho, dari yang gemuk berubah menjadi kurus, hehehe. Perubahannya, sekarang ia sudah memiliki anak berumur sekitar lima tahun. Setalah kami berbicara banyak hal, ia kemudian menanyakan alamat rumahku, ternyata rumah kami tidak begitu jauh. Saat itu juga tiba-tiba ia menawariku untuk membantu anaknya belajar di rumah, spontan aku merasa kaget dan sekaligus senang. Kebetulan aku sedang mencari pekerjaan sampingan untuk manambah uang bulananku, tanpa berpikir panjang aku pun  langsung mengiyakan tawarannya dan tak lupa kuucapkan syukur atas anugerah yang diberikan Tuhan kepadaku berupa tubuh kurus, karena dari tubuh kurus ini aku mendapatkan banyak pelajaran. So, jangan pernah merasa minder dengan tubuh kurus, karena kurus itu adalah anugerah dari Tuhan...J Keep smile guys... J

KURUS VS BOHAI

@humanswn
  
Gue emang gak punya masalah sama kurus, tapi kurus yang punya masalah sama gue. Oke gue kurus! Tubuh gue yang kurus kerempeng dan kecil bikin gue galau, kalo kata anak gahol GALAU MAX! Kalo kata temen gue, orang gemuk lari, lantai bakalan geter semua tapi kalo orang kurus yang lari, tulangnya yang bakal rontok, oke fix gue sebel!*gaya wendi* yang gatau wendi, gak gahol :p. Mungkin kalo celana gue juga bisa ngomong, dia bakal bilang “Cuma lo yang setia sama gue, udah 5 tahun kita bareng-bareng<3” ya gimana enggak, badan gue yang gak nambah-nambah sampe celana pun yang udah dipake 5 tahun aja masih muat di badan gue, pffttt-__-.
Udah banyak cara yang gue lakuin buat badan gue terlihat gemuk, seenggaknya gak sampe kaya tengkorak berjalan lah, dari hal-hal yang wajar kaya makan banyak,  minum obat gemuk, obat cacing pun gue telen, tapi gak ada satupun yang mujarab.
Masa SD sama SMA tuh emang beda banget, bukan karena pemikirannya yang udah dewasa atau masih kecil. Di SMA temen-temen gue banyak banget yang pengen badan kaya gue, makan banyak tapi gak gemuk, biasalah jaman SMA lagi jaman-jamannya genit. Kakak kelas gue aja ada bibirnya di jait eh maksudnya disulam gitu, ke sekolah dandan merah banget pake blush on udah kaya abis ditamparin, mereka juga ngelakuin diet demi badan yang bagus katanya. Itu SMA, beda lagi di SD... Di SD gue jadi bahan ledekan gara-gara badan gue kurus. Pernah waktu gue nimbang di SD, gue sengaja minum banyak air biar di timbangan berat badan gue naik biar gak diledekin sama temen, eh lama banget gue ngantri sampe gue gak tahan dan akhirnya gue ke kamar mandi buat pipis, bego banget gue emang! dan waktu jaman SD kan lagi jaman-jamannya main pake kaca pembesar, temen-temen gue pada heboh banget ngeliat gue gemuk dari kaca pembesar, dasar bego! kesel gue ingetnya. Pernah  gue nahan BAB, biar badan gue keliatan berisi, eh tapi ujung-ujungnya perut gue malah sakit, bego banget gue! Tapi gue semangat banget kalo 17 agustusan ikut lomba balap karung apa lagi kalo lawannya beras karung semua, alias kelebihan lemak semua, gue pasti menang!
Faktanya orang pinter itu kurus, soalnya kebanyakan meres otak, lah gue? Gak! Tapi untung juga si gue gak pinter, soalnya gak kebayang kalo gue yang udah kerempeng jadi anak pinter, mungkin gue udah jadi santapan buat anjing-anjing.
Tante gue yang gemuk selalu ngehindarin makan mie, karena kata tante gue makan mie bisa bikin perut melar. Karena itu gue banyak-banyak makan mie goreng biar gemuk, eh karena kekenyangan mie goreng yang tadinya gue makan berubah jadi mie kuah alias gue u to the wek UWEK, MUNTAH!

Tapi walaupun gue kerempeng, dulu gue pacaran sama cowo yang gantengnya seantero sekolah!*menurut gue doang sih*. Ada temen gue, dipanggilnya jupe, karena badannya yang bohai udah kaya jupe, dia ngomong gini ke gue, “lo udah jadian? lo kan kurus kerempeng, padahal cewek yang lebih baik banyak”. Mungkin jupe sirik sama gue, secara badan dia yang bohai bak jupe aja sampe sekarang belom dapet cowo, dia emang ngeliat cowo dari tampangnya yang ganteng sih bukan dari hatinya. Dan bukannya banyak cowo suka sama cewe karena tampang cantik ataupun badannya yang bohai? Haha kasian. Mulai saat itu gue baru bisa bersyukur dengan tubuh gue yang kurus ini. Walaupun gue sempet diledekin gue udah kaya lidi lah, tengkorak berjalan, kerempeng, kurang gizi, tulang lah sama temen SD SMP gue, tapi gue punya seseorang yang nerima gue “apa adanya” bukan “ada apanya”hahaha. So, gausah minder sama badan kurus, dibawa asik aja, setiap orang pasti punya kekurangan, tapi dibalik kekurangan itu pasti ada KELEBIHAN, believe it! Kurus itu SEXY kok, kalo diliat dari kaca pembesar! Have fun^^

Kurus? Bukan Masalah Gue!


@zafirayuu

Hai Kurus’ers! :D
Hari gini masih pada kurus,cuy? Yaelaaaah, kok sama sih? Ahahay :D. Kenalin nama gue Ayu. Gue cewek umur seperempat abad plus satu tahun awal bulan April kemarin dan sampe sekarang gue masih single! (modus J). Eits,. Alasan gue single jelas bukan karena nasib gue sebagai orang kurus dan nggak banyak yang ngelirik, tapi bagi gue jadi single itu adalah prinsip! Prinsipnya ya karena belum laku. Ckakakak :v
Dari sejak lahir sampe sekarang, gue nggak pernah nyesel atopun malu punya badan kurus,cuy! Temen-temen SD gue banyakan pada kurus-kurus (bukan karena cacingan laah,. Lha wong yang gemuk-gemuk juga bukan karena gajahan. #oposeh -.-‘). Dan temen deket gue mulai dari SD, SMP en SMA juga pada kurus-kurus (walopun gak sekurus gw T.T). Tapi gini maksudnya, gue merasa jaman sekolahan dulu orang gendut dan pendek lebih sering jadi bahan ejekan. Malah sampe nangis-nangis. Jadi masih beruntunglah gue kagak dibully begitu. Dan jeleknya kita tuh yaa lebih sering men-sukurin kalo ada orang yang lebih menderita dari kita. Jahat ya… -.-‘
Betewe, akhirnya sejak kuliah gue mulai sadar masalah penampilan. Maklum gue selama sekolah orangnya agak cuek. Ada genderuwo yang melirik-melirik godain gue aja gue cuekin. Ahaha :D. Intinya gue mulai sadar kalo gue tu kurus bingits!
Sebenernya kalo lu liat gue dari depan emang gak masalah. Apalagi tinggi gue yang 160 centimeter itu cukup menunjang performance gue. Tapi seketika lu liat gue dari samping… Tereretrereeet…! Tipis,cuy! :’( karena berat badan gue cuma 44 kilogram! Uhuk! Susah gak bayanginnya? Gini aja, coba lu bayangin papan selancar. Udah belom? Nah kalo udah, tuh papan kan tinggi semampai dengan bagian tengah lurus en modis warna-warni sama kayak gue. Tapi coba lu liat tu papan dari samping? Gimana perasaan lu? T.T
Tapi suatu hari, finally akhirnya gue punya cara menghibur diri. Nggak sengaja gue pernah nonton di tipi peragaan busana di luar negeri. Gileeee, body mereka tuh ya, pada mirip TIKUS DARAT! Tipis, Kurus en Dada Rata #eh. Semenjak itu gue bener-bener legaaaaa… Paling gak gue punya pledoi penampakan gue yang kurus ini ya… sebelas-duabelas ama top model Amerika ntu. Walaupun bagi kebanyakan mata orang Indonesia, kayaknya gue lebih cocok jadi model iklan papan penggilesan ato iklan jualan triplek keliling. Hiks! Nyesek :’(.
Sesekali ada aja kejadian yang bikin gue makjleb. Waktu gue kerja di pedalaman Sumatera Selatan yang kebanyakan orangnya ceplas-ceplos, sering aja tuh gue dapet pernyataan tanpa perasaan dari temen kerja gue disana. Mulai dari, “Yuk, pant*tnya mana? Kok gak dibawa?” Ato pada saat ada angin kenceng, temen-temen gue heboh nyariin gue en bilang, “Ayu mana? Masuk yu, ntar lu terbang kebawa angin!” Jiakakakakak :] (ketawa sedih).
But, gapapa cuy, pada akhirnya harusnya kita mulai membukakan mata dan menyadarkan seluruh umat manusia bahwa pada hakikatnya tumbuh itu ke atas,cuy bukan ke samping! Lol :D
Happy Kurus! Kurus-Kurus Happy! :D :D :D
Zafirayuu a.k.a Ayu Tutia Ningsih. Hp: 085327207052. Email : ayututianingsih@yahoo.com, FB : Ayu Tutia Ningsih, twitter : @zafirayuu. Alamat : Jl. Abdul Kadir No. 1A, Rajabasa, Bandar Lampung.


“Marathon, si gemuk vs si kurus”

 (@fatiaandrian)

pagi ini gue berkemas untuk sekedar menghirup udara yang temaram. Seperti terombang-ambing di bawa angin rasanya. Tapi tak apa, sementara gue tetep gue, Gue yang kerempeng. Pagi ini juga gue diajak nora untuk sekedar lari pagi, gue turuti aja dia. Mumpung ada temen. Jarang banget soalnya ada orang yang mau ngajakin gue. Selain gue kurus, sialnya wajah gue pas-pasan gan. jadi jarang yang mau temenan sama gue. Yang ada gue ngacir sana, ngacir sini. Supaya ga keliatan kalau gue kesepian. Ah tissue. Gue butuh tissue untuk ngelapin air mata gue -_-
beranjak dari imajinasi yang ngawur entah kemana-mana. Gue mencoba menikmati pagi dengan damai. Huuff.. hufff (proses pengikatan dan pelepasan oksigen terjadi). Gue liat sekeliling gue, eh ada alien yang berlari-lari dengan lambat. Tubuh gue seakan condong kedepan, gue hampir jatuh.
“Bushet dah, itu orang atau beton?” gue bertanya dengan volume yang sangat minim
“bushet dah, lo orang atau kertas?” mba-mba tadi  menertawakan gue dengan begitu lepas. Ah sial!
            Gue ngeliatnya perlahan, takut juga gue lama-lama disini. Mba-mba tadi horor sekali. Ah tapi sebenernya Gue ga terlalu takut juga sih, yaa wajarlah kan takut. Namanya juga manusia gan haha!
“woi dela, apaan tuh rame-rame ga jelas?” tanya nora dengan begitu santai
“tau ah nor, yuk pulang aja. Gue mau tidur. kali aja gue ngimpi jadi cewe bahenol” gue ngejawab sekenannya
“kayaknya itu marathon 5km deh. Ikut yuk. Lo harus ikut yaa, kalau ga gue gamau temenan sama lo lagi. Biar lo jadi zombie sendirian. Haha sian amat lo!” jawab nora seperti peran antagonis pada sebuah sinetron
Gue ngikutin kemauan nora, sampai di tempat pendaftaran gue dapet nomor 74 sementara nora 63. Nora sudah bergegas menyiapkan diri, namun takdirya tak begitu berpihak. Ia kalah. Tiba giliran gue. Nora nyemangatin gue, tapi yang gue ga habis fikir dia bilang
“woi del, semangat lo. Awas kebawa angin! Haha”
gue ngeliatnya datar tanpa ekspresi, itu nora sebenernya temen gue atau bukan? Dan yang gue lebih ga percaya lagi. Mba-mba alien tadi juga ikut nimbrung. Dia ngeliatin gue terus tanpa ampun. Bushet dah, gue serasa sosis yang tinggal sisa-sisa di mulut mba itu. gue coba senyum kedia, eh dia malah mengerang seperti vampire.
Perlombaan segera dimulai, nora nyemangatin gue dengan slogan “kurus nomor satu! Kurus pasti menang” rasanya gue akan memangkan pertandingan ini. liat saja, gue bakal buktiin kalau orang kurus itu luar biasa. Gue berlari secepat mungkin, mba alien mandang gue dengan begitu menakutkan. Gue terus berlari, tapi tenaga gue udah abis. Gue ga kuat. Tapi sedikit lagi, gue bisa. Gue pasti bisa. Yaaa benar sekali, gue udah sampe garis finish duluan, gue pemenangnya. Gue bersorak-sorak gembira. Nora menjitak kepala gue dengan sengaja
“woi dela, lo dua terakhir kali. Ah lo malu-maluin aja” nora berkata dengan datar
“ahaha gue tetep jadi pemenang, pemenang dari mba-mba alien itu. gue bisa ngalahin dia dalam pertandingan marathon si kurus vs si gemuk, gue ya seneng aja. Besok gue traktir mie ayam deh -_-“
“hahahaha hidup orang kurus!” nora mengangkat tangan gue dengan bangga
“besok jangan lupa mie ayamnya del” lanjutnya beranjak pergi meninggalkan gue-sendirian


“Pengen Balik Kecil, bukan Dianggap Kayak Anak Kecil”


@f3a_septiani

Hei. Namaku Fitria Septiani. Anak pedesaan yang tinggal di Pulau Lombok. Usiaku 22 tahun lebih 45 hari (dihitung dari) sejak aku nulis ini. Ah, biar nggak pusing-pusing ngehitung, tak kasih tahu aja langsung tanggal lahirku. Ini dia, 15 Maret 1993. Hmm, kenapa sih mesti repot-repot bahas berthday-ku? Mungkin kamu kepikiran begitu ya.
Jadi gini, di usiaku yang udah sematang itu, orang yang nggak kenal aku, pasti ngira aku anak baru gede. Atau kalaupun dikenal, tapi nggak pernah dilihat, terus ketika ditanyain, “Kamu sekolah di mana?” Lalu pas aku jawab, “Udah kuliah…” Tahu apa komentarnya? “Astaga, tak kirain masih Esempe.” Malahan ada lagi nih yang lebih parah. Aku dikiranya bohong kalau kasih tahu aku udah kuliah. Yach, karena malas berdebat, langsung aja aku iya-in penaksiran orang itu.
Lho, kenapa bisa begitu? Kurasa udah bisa ditebak. Ya karena tubuh aku yang mungil ini. Meskipun tinggiku semampai. Tapi ukuran tubuhku yang kurang dari kapasitas tubuh ramping ini, menyebabkan aku terlihat mungil. BB-ku ±43 kg, tapi kayaknya nggak mungkin lebih deh. Kira-kira kayak tubuhnya Aming ─artis yang punya kelainan itu─ Hihi. Om Aming, peace ya!
Kalau dipikir-pikir sih, nggak rugi juga kok dibilang anak Esempe. Yang penting nggak dibilang anak Esde aja. Hah, nggak tahu deh gimana rasanya kalau dikira kayak gitu. Tapi, nggak tahu, apa Tuhan ingin bermain-main denganku atau gimana. Suatu hari, eh malah beneran ada orang yang anggap aku kayak anak Esde. Ceritanya, ada mahasiswa yang lagi PKL di desaku. Kelihatannya─atau kalau nggak aku yang kepedean─tuh cowok suka sama aku. Cuman ─aku dapat info dari orang lain─ karena dia kira aku anak Esde, dia jadi nggak mau dekatin aku. Hahahaha. KOPLAK!! Sekecil itukah tubuhku sampai dikira aku anak Esde?! Peace, Tuhan….
Sebenarnya aku nggak masalah sih dengan bentuk tubuhku ini. Maaf sebelumnya ya, tapi kalau disuruh milih tubuh gendut atau kurus, tentu aku lebih milih kurus begini. Nggak ribet kalau milih baju di toko, semua pas. Kecuali celana jeans ya, ukuran “S” mesti dikecilin lagi ke tukang jahit. Cuman yang jadi masalah adalah sifatku. Gara-gara sering dibilangin kayak anak Esempe, aku jadi terseret ke suasana kanak-kanakan. Sifat dewasaku jadi nggak pernah nampak. Ingat, sifat loh ya. Bukan fikiran. Soalnya kalau fikiran sih udah dewasa. Nah lho, jangan pikirannya ngelantur ya. Yang aku maksud berfikir dewasa itu, aku udah mikirin ke depannya aku harus kayak gimana. Melakukan perencanaan dari sekarang buat ngeraih apa aja yang jadi impian di masa depanku.
Aku sendiri nggak tahu sih, karakteristik dari sifat yang dikatakan dewasa itu kayak gimana. Tapi kalau dilihat dari caraku yang sangat akrab dengan adikku yang masih kecil, sampai aku ikutan bermain dengan dia. Aku jadi berfikir, “Oh, beneran kali ya. Sifat anak kecil itu masih nancep dalam diriku.” Yang jadi perbandingan lagi, kalau aku melihat gimana teman-teman cewek aku berdandan dan cara mereka bergaul, persepsi tentang diriku yang “kekanak-kanakan” itu semakin kuat.

Oke, orang lain mungkin nggak tahu apa yang aku rasa, tapi di sini, aku ingin kasih tahu pada dunia. Aku ingin sekali menjadi seorang cewek yang punya sifat dewasa, sesuai dengan usiaku saat ini. Tentu aja bukan kebanggaan namanya kalau aku terus-terusan dibilangin kayak anak kecil. Meskipun kalau aku diberi permintaan oleh Tuhan, aku pengen balik jadi anak kecil, tapi bukan dianggap seperti anak kecil begini. Bedakan ya! Hiks hiks hiks….

KREMSI. BUKAN KREMPENG BASI TAPI KREMPENG SEKSI!


By: @angganizone

Nama gue Lusi Anggani Putri, pemilik akun twitter @anganizone. umur gue sekarang 18 tahun. Tepatnya pada tanggal 27 Januari 1996 gue lahir ke dunia ini dengan selamat dan normal.
Okey udah dulu basa-basinya. Disini gue mau cerita tentang pengalaman gue jadi KuTiLang DaRat alias Kurus Tinggi Langsing Dada Rata atau kata orang yang bilang kalo gue itu Kremsi alias krempeng seksi. Nah sebelum ke cerita gue paparin dulu tinggi sama berat badan gue, biar kalian bisa ngebayangin sekurus gimana sih gue? Tinggi gue sekitar 160cm dengan berat badan 39Kg.
Kurus banget kan gue? Ini yang menyebabkan gue kadang jadi minder kalo lagi jalan. Gimana gak minder, tiap kali ketemu orang, mereka pasti bilang “ya ampun Lusi, kurus banget sih lo? Kek sapu lidi”
Dan karena ini pula gue jadi gak bebas kalo pilih baju. Pake baju lengan pendek pasti tangan gue yang kecil keliatan. Alhasil mau gak mau gue harus pake baju panjang biar gak keliatan banget kalo tangan gue kecil. Atau kalo gak, kemana-mana gue harus pake jaket mau ujan atau pun panas. It’s hell!
Tapi gue itu orangnya suka fashion, ya fashion people gitu lah. So sebagai fashion people yang baik gue harus puter otak nyari cara pinter-pinter nge-mix and match baju biar gak keliatan kurus dan tetep modis. Dan gue berhasil, congratulation for me! Orang-orang suka bilang kalo gue tuh pake baju apa aja cocok.
Sampai pada suatu saat, waktu kelas tiga lagi sibuk-sibuknya Ujian Praktek, kelas gue kebagian Praktek pelajaran Sastra Indonesia yang materinya drama. Otomatis kalo drama, properti utamanya pasti kostum terlebih dahulu. Nah pas lagi ganti baju di kelas, (kelas gue cewek semua) temen bilang kek gini “ya Alloh Lusi, itu badannya” “iya kenapa dengan badan saya? Udahlah tau mau bilang kuruskan?” “yey GR banget sih, orang mau bilang badan lo tuh kek model-model Victoria Secret” “bentar-bentar lo bilang kek gitu antara muji sama ngledek tau gak?” “enggak ngeledek kali, emang muji gue, pengen deh badan kek gitu seksi coy” timpal dia. “lusi lo itu kalo pake baju pasti cocok. Padahal kalo diperhatiin lo pake baju gak nyambung-nyambung amat tapi tetep aja eye-catching.” Ucap temen gue yang lain.
Setelah itu ada temen sekelas yang badannya paling gendut diantara kita. “nih ya lus, kalo menurut saya enakan kurus dari pada gendut. Misalnya kalo dikata-katain sama orang paling Cuma di bilang kremsi alias krempeng basi atau paling gak, kutilang darat( kurus tinggi langsing dada rata) masih mendingkan dari pada yang gendut dikatainya gajah lah, badut ancol lah, gembrot, buntelan hitut lah (buntelan kentut) pokoknya gak ada bagus-bagusnya, Lus. Jadi lo musti bersyukur punya badan kurus kek gitu. Bener tuh kata si Erma, badan lo tuh kek model-model luar negeri. Emang sih kalo di Indonesia badan kek lo gitu gak masuk kriteria proporsional, at least badan lo gak gendut kek gue gini yang kata orang-orang buntelan hitut.”ucap Indah panjang lebar.
Jadi sebenernya, jadi orang kurus itu gak rugi-rugi amat tinggal gimana caranya kita mensyukuri badan kita sendiri dan menjadikan kekurangan kita sebagai suatu kelebihan yang gak orang lain punya. Buat diri kita lebih berharga dengan apa yang kita punya dan apa yang kita bisa. Just do it.

Satu lagi gue pernah merasa minder denga tubuh gue yang kata orang kremi alias Krempeng Basi. Tapi ini jadi bahan motivasi gue buat berubah. Saat orang lain ngata-ngatain gue kremsi saat itu juga gue bilang: KALO KREMSI ITU BUKAN KREMPENG BASI TAPI KREMPENG SEKSI!!! Buat lo lo pada yang berani ngeledek orang kurus, sini ribut sama gue! hahaha

Aku Kurus? Yang Bener Aja!


@istfun

Hellooow, siapa yang bilang aku kurus? Orang aku cuma gak bisa gemuk doang kalii... *Timpuk Samsung Galaxy S4 hihihi... Sama ajaatuuh.
Bicara tentang langsing yang berlebihan ini sebenarnya gak mengerikan banget kok guys, tapi mengerikan sangat. Seriuuus.. aku bercanda, hahha.. Kurus itu sebuah anugerah yang tak terhingga buat kita para KOKI (Komunitas Orang Kurus Indonesia). Nah Loh, kok bisa? *berlagak dungu. Dimana-mana orang gemuk ajapengen kurus, kok ya yang kurus malah pengen gemuk, aneh gak tuh. Manusia emang selalu minta kesempurnaan, meski aku juga sih hehehe.
Dari kecil, aku sudah terlahir sebagai cewe yang kurus pake banget, tapi emangudah turunan juga kali yah. Secarah ibu aku juga kurus banget, gimana anaknya gakngikut? hihi. Eiiitzz.. Tapi kurus bukan penghambat aku untuk tetap heppi, ngeksis, plus narsis. Dan jangan salah, biarpun kurus aku tetepunyu-unyu lho *mulai Action depan kaca. Uupss*. Naah.. mau taugimanakeasyikanku selama jadi cewe kurus? Samsung Galaxy S4 dulu.. hihihi*Matre amat yakk.. :D
Sedikit cerita nih, pas aku masih duduk di bangku SD, teman-teman suka banget panggil aku krempyenglah, tripleks bahkan jerapah. Oh noo... gak ada yang manisan dikit apa yah? *gigit baju. Yaaemang sih aku terlalu ramping dan seksi hingga disamain sama tripleks, dan aku dulu juga jangkung hingga dipanggil jerapah. Secarah teman-teman cowokku aja sebahuku tingginya, hihihi. Butit’s oke.. aku tidak pernah mempermasalahkan itu, karena tak ada yang lebih berarti daripada sebuah kebersamaan *Peluuk semua teman-teman.
Alkisah, pada zaman dahulu kala, aku dan dua kakak kelasku terpilih sebagai perwakilan lomba “Karapan Sapi” pada acara campingse-Kabupaten. Yaa sudah pasti karena aku paling kurus bertugas naik di karapan yang terbuat dari kayu, jadinya enteng gitu kalau geret-geret di atasnya. Tapi apalah daya, karena orang kurus makannya banyak, tanpa sengaja aku jadi tertidur pulas di tenda saat lomba berlangsung. Eeh.. pas dengan “Lomba Karapan Sapi, Mulai....”, aku langsung terbangun dan buru-buru ke tempat perlombaan. Tapi semua sudah terlambat, temanku sudah menggantikanku dalam perlombaan itu, hikshiks. Parahnya lagi, grup aku kalah.. *Siapa suruh aku diganti! Hihihi.
Pengalaman pun berlanjut. Saat pagi-pagi buta, aku dan teman-teman pergi mencari air di keran kamar mandi yang tersedia. Namun, sungguh ironis ketika melihat semua pemandangan yang tak patut dipandang mata memenuhi ruang-ruang mandi dan bak air. Sudah antrinya sepanjang kereta, gak higienis pula. Akhirnya aku dan teman-teman berjalan menyusuri sungai kecil yang berpagar kawat. Airnya sangat jernih, hingga menggoda kita untuk menerobos garis-garis penghalangnya.

Nah, seperti biasa, peran para tubuh langsing dan seksi banyak berguna. Aku mulai menerobos kawat berduri, mengambil air sedikit demi sedikit kemudian ditampung di ember besar yang dibawa teman-temanku. Ehh pas asikngumpulin air, kita ketahuan dan ditegur sama penjaga sungai karena gak boleh ambil air disitu. *Kabuuur... hahaha, jadi kejar-kejaran sama pak satpam. Untung akunya kurus, jadi lari pun bisa Wussshhh... hihihi. Setidaknya dapat air bersih seember besar membuatku bangga jadi cewe kurus yang manis lagi manyus. Apapun, bagaimanapun, yang penting “Heppii” menjadi orang kurus... *Senyum para KOKI .. :D

Gak bisa gemuk juga... gak dosa kok!



Oleh : @2minista

My name is Cindy... and I’m not a terroris, just destined to be bony.

            Menjalani hidup kurus dengan berat badan di bawah SNI itu perlu mental sekuat tembok Cina. Batuk sedikit dikira TBC, lemes sedikit dikira mau pingsan, giliran bokek sedikit dikira duit abis dipake jajan narkoba. Banyak yang suka berkhayal dan bikin spekulasi sama makhluk yang badannya cuma susunan tulang-belulang kayak gue. Kadang gue suka sirik liat cewek yang badannya segede pintu, soalnya kalo busway lagi penuh pasti diprioritaskan buat dapet tempat duduk, sedangkan orang kurus harus hamil beneran dulu. Tapi... hidup memang keras, sedangkan bubur itu lembek. Dari segelintir pengalaman negatif menjadi kurus, gue lebih suka ambil segi positifnya (ini nge-check-nya bukan pake testpack ya!). Di kantor, gue didaulat sebagai makhluk satu-satunya yang paling kurus, jadi harus dibudidayakan biar gak punah. Giliran meeting tiba, berhubung paling junior, gue sering dijadikan tumbal buat duduk samping Bu GM yang level galaknya itu udah tingkat Internasional. Bu GM kalo nyuruh gue buat ngomong pas meeting itu pake acara nyubit. Selama badan gue cuma tulang doang sih gak masalah, soalnya gak ada yang bisa dia cubit. Di luar itu, setiap kali gue jalan bareng temen-temen yang emang punya body subur-subur, gue sering tersisihkan... alasannya cukup dahsyat: badan gue yang kurus bikin badan mereka makin keliatan superbesar. Walaupun gitu gue gak pernah laporin mereka ke Kak Seto gara-gara pelecehan berat badan, cuma bisa berdoa semoga mereka cepet kurus!
            Kalau congcorang mengkontribusikan ‘kekurusannya’ untuk petani sebagai pembasmi hama, eksistensi orang kurus berperan penting dalam menginspirasi penanganan obesitas. Jangan pernah mandang kurus itu sempit, yang cuman dijadikan bahan olokan (sekalian aja jadi bahan bangunan biar bisa bikin rumah). Gak usah stress mikirin sikut yang lancipnya udah kayak ujung Monas! Gak perlu parno juga... liat cekungan di pipi yang udah kayak tikungan di sirkuit MotoGP! Coba pikir, berapa harga yang harus dibayar buat bikin pipi jadi tirus? Berapa kilo cabe yang harus disikat biar bisa diare akut buat dapetin pipi yang tirus maksimal? Kita kaum kurus cukup bersyukur udah dikasih tirus secara natural, gak perlu operasi plastik atau make-up berjam-jam supaya keliatan tirus. Di luar sana, jutaan kaum non-kurus mati-matian olahraga jungkir-balik, banting setir sampai banting harga (?) cuma buat dapetin perut rata, sedangkan kita kaum kurus secara lahiriah dianugrahi perut yang ratanya udah kayak jalan tol abis disetum. Poin plusnya, udel orang kurus itu seksi maaaan! Adek gue yang masih balita suka pengen niup udel gue, mungkin dia baru pertama nemu udel yang cute kayak tombol on/off. Jadi, badan kurus itu gak usah dirahasiaka. Tapi, kalau gak mau keliatan kurus banget gue punya tips. Hindarin baju yang ngetatnya kayak bungkus lontong kari, cukup pake baju yang agak longgar dan usahakan jangan ekspose bagian sikut dan tulang selangka. Kalau kaki sih gak usah ditutupin, keseksian kaki kaum kurus itu mengalahkan kaki burung onta.
            Kata Upin-Ipin, seksi itu ‘pesek sikit’. Tapi, seksi menurut versi orang kurus kayak gue itu simple. Seksi itu berasal dari Smart, Ekonomis, Kreatif, Sukses, Inspiratif. Stop, berpikir kalau jadi gemuk itu jalan satu-satunya keluar dari zona kurus. Banyak cara menuju King of Dangdut (dibaca: Roma). Kita kaum kurus walau pun gak bisa bikin tubuh kita jadi besar, tapi gak akan sulit buat bikin hati kita sebesar dan seluas GBK. It’s oke if we can’t gain more weight, but still we can build self confidence as high as “langit Sun Go Kong”. Sehemat gue, kurus itu gak dosa atau bikin orang masuk penjara, yang pasti kurus itu bisa bikin gue masuk nominasi buat dapetin Samsung Galaxy S4 dari @KOK_Indo! Hehe...


G.10.M.P.K.I (GERAKAN 10 MEI PEMBERDAYAAN KURUS INDONESIA)


@SYAFIQMAMUN1

            Keadaan fisik kurus bukan untuk menghentikan langkah kita menjadi seorang kreatif, kurus yang di tujukan untuk manusia yang ramping, tipis, dan melayang jika terkena hembusan angin bukanlah sebuah celotehan hina, masih banyak sekali hina-hina yang lain yang lebih hina dari apa yang anda pandang hina, maka sebagai seorang yang kurus peganglah kata-kata emas yang akan selalu membangkitkan semangat anda menjalani hari-hari sebagai orang kurus yang susah di pandang orang karena ketipisan anda, peganglah prinsip “kuruslah kau dengan bismillah” maka hari-hari anda akan berjalan semestinya dengan apa yang sudah rutin anda jalani. Inilah prinsip yang saya pegang untuk memotivasi diri, dalam menjalani hari, tutup telinga kanan kiri, selalu ikuti kata hati, “kuruskan niatmu” untuk selalu menuju satu tujuan yang mampu mengkreatifkan diri, lurus dalam satu pijakan yang kita gali sendiri, tanpa peduli orang lain yang membully, karena kurus yang berada paling atas sendiri dalam mengganti bola lampu yang sudah mati, karena kalau yang di atas orang gemuk maka orang kurus akan tergencet mati.    
            Dulu di era SMA saya di bilang kurus banget, karena mungkin waktu SMA saya kos, karena orang kos itu makannya irit, makan sehari tiga kali, bukan sehari tiga piring tapi tiga sendok. Suatu ketika di saat saya pulang ke rumah ada ibu-ibu tetangga rumah bilang “lah kok kamu sekarang kurus banget kayak ban dalem” baah hati saya langsung bergetar, saya merunduk dan berkata dalam hati “kurang cantik ibu itu, kalau cantik bangga saya di perhatiin orang cantik”. Setelah kejadian itupun saya termenung, saya berfikir, kayaknya saya harus tidak sekolah dan tidak kos biar tidak kurus lagi, di atas kepala saya ada sebuah bisikan “itu bukan solusi”. Bener juga kalau saya tidak sekolah, mungkin saya tidak kurus lagi (masih dalam kemungkinan dan tidak ada kepastian), tapi disisi lain bodoh pasti iya, dari berjam-jam saya berfikir kemudian dapatlah seongkok solusi, yaitu saya harus tetap sekolah tetap kos dan pasti tetap kurus, akan tetapi saya harus kreatif harus berani unjuk gigi, dalam setiap apapun yang saya minati, kurus bukanlah penghalang diri, menjadi orang yang berguna bagi NKRI, jaman penjajah rakyak belum makan nasi, banyak pejuang kurus tetapi terus berdiri, membela NKRI adalah harga mati. Jadi, kurus bukan untuk berdiam diri apalagi minder dan tidak percaya diri, justru kurus adalah satu keunikan yang bisa memancarkan aura istimewa yang mampu berhimpit di antara yang lainnya dalam sebuah persaingan dunia.

            Setelah lulus dari sekolah dan berpindah dari kos ke rumah, saya menerapkan prinsip keteraturan dalam pola makan dan menghilangkan kebiasaan begadang, itu terbukti mampu menambah berat badan, sejujurnya bertambahnya berat badan bukan solusi untuk lebih percaya diri karena percaya diri itu tumbuh dari hati yang berani bersaing merebutkan hal yang kita ingini, ingatkah anda dulu kurus itu pernah jadi idola dan keinginan banyak orang karena kurus itu dianggap seksi, pada jaman itu banyak orang diet gila-gilaan karena kurus dianggap keren, tapi bukan kurus yang di dapat malah gila beneran dan mengkuruskan kantongan, jadi para teman se-mahluk kurus, ramping, tipis dan melayang jika terkena hembusan angin janganlah minder teruslah ingat prinsip kuruslah kau dengan bismillah dan juga menkuruskan niat untuk menjadi yang terdepan, pepatah mengatakan bahwa berakit-rakit dahulu bersenang-senang ketepian kuruslah terlebih dulu yang terpenting adalah kesehatan.