Kamis, 24 April 2014

Thanks Tubuh Kurus


Oleh @sintawira

            Masa-masa mahasiswa baru sangat kental sekali, dengan pakaian putih dan hitamnya, serta dasi dan sepatu hitam, dan gak kalah ramainya atribut alay yang terpasang. Rintangan demi rintangan telah dijalani oleh mahasiswa baru, mulai dari sesi omelan, dan sesi babu dadakan. Dan sampailah disaat bahagia, setelah satu semester  dikader bersama-sama satu angkatan dijurusan masing-masing dengan senior yang berwajah garang, tak pernah mandi dan jarang tidur, hingga seperti setan yang ada ditipi-tipi, yaitu pengangkatan warga. Disanalah tubuh kurusku sangat berperan penting, disaat momen-momen yang mendebarkan terjadilah pergulatan sengit antar angkatan, yakni kubu tua dan kubu muda. Dan di momen itu banyak sekali temanku yang tersenggol hingga masuk ruang kesehatan, dan ada juga yang duduk jongkok menutup telinga karena ketakutan. Sedangkan aku wanita perkasa menerobos masuk diantara cela tubuh berotot yang berdesakan. Cucuran keringat dan gesekan kian sengit, hingga aku sampai dititik paling depan, dan ku bersorak “HOREEE”. Namun tak disangka-sangka dari arah depan terlihat genggaman tangan hendak menuju mukaku, dan “PLAKKK”, aku terjatuh dan melambaikan bendera putih.
            Mataku terbuka, dan aku terperanjat melihat ruangan putih dengan ranjang putih serta peralatan rumah sakit, dalam benakku bertanya kenapa aku bisa disini, jangan-jangan makhluk gaib yang memindahkanku, “OH NOOOOO”.
            “He bodoh, kamu itu ngapain tadi nerobos masuk menuju arena baku pukul?” kata senior ganteng.
            “HEHEHE..”, aku tertawa tersendat, bingung dan seneng karena cowok yang tengah digosipin temenku muncul didepan mukaku. Seperti malaikat yang turun dari gunung dengan gagahnya.
            “Ya sudah kamu dimaafkan, dan pengangkatan uda selesai. Tadi itu cuman acting ehh malah ada insiden kayak gini.” Celetuknya sambil menyapu poniku. Dan senior ganteng pulang dengan mengantarkanku hingga rumahku, wihh seneng sekali. Langsung aku tulis dibuku diaryku, “Thanks Tubuh Kurus”.
            Keesokan harinya dikampus, teman-teman satu jurusan menggosipkan aku dengan senior ganteng kemarin. Aku mengacak acak rambut sebahuku dan tersenyum lucu. Sontak kaget ternyata senior itu tengah berada dibelakangku, dan bertanya tentang kondisiku.
“WOOW”, suasana berubah seperti kebun bunga dengan taburan gambar love.
“Hello, kamu gak apa-apakan. Masih pusing atau bagaimana?”
“Tidak kak, terima kasih kemarin sudah nganterin.” Celotehku dengan melihat wajah gantengnya.

“Ohh iya namaku Feri.” Sambil melangkah pergi meninggalkanku yang masih terpesona, dan suara teman-temanku menyadarkanku. Dari kejauhan Anisa temanku mendekatiku, dan mengatakan kalau Feri itu Kakak sepupunya, dan Kabar gembiranya adalah dia pertama kalinya memperlakukan cewek semanis itu menurut pengamatan Anisa, dalam hati aku bersorak “Thanks Tubuh Kurus”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar