Oleh @syaikhu4
Pada awalnya,
menjadi kurus itu berat. Apa pasal? Ini berkaitan dengan penilaian orang lain. What? Ya, keluargaku yang lain
dianugerahi kelebihan tubuh alias kelas berat. Sementara aku kelas bulu, bulu
ayam. Entah kenapa dengan diriku. Huhuhu. Dengan tubuh kurusku, terlalu sering
aku disangka anak tetangga; ini anak siapa ya (soalnya antara aku, mamak-bapak,
adik beserta kakaku tak ada yang mirip dari segi tubuh plus muka) bahkan banyak
yang mengira aku anak haram (woy, aku bukan anak babi, please).
Berbagai usaha
buat menggemukan badan dilakukan. Minum obat cina, udah. Hasilnya? Pipiku
tambah lebar! Tambah tembem; jadi mirip babi gelondongan, sumpah. Minum
berbagai jamu, hasilnya malah jadi ngantuk-an. Minum obat penambah nafsu makan,
menyebabkan kanker alias kantong kering; jajan mulu. “Ya Tuhan, kau kutuk apa
tubuhku?”
Namun semuanya
menjadi berubah (ceile). Menjadi bangga dengan tubuh kurusku. Apa musababnya? Setelah
merenung dengan berbagai usaha gagalku dalam meraih kegemukan, aku mendapat
hidayah. Kurus itu justru keren. Ternyata banyak kemudahan di dapatkan mas-mba
bro-sist.
1. Mudah
memilih baju sama celana. Ini keuntungan yang bakal kamu raih. Tak akan
kesulitan memilih baju sama celana. Bahkan cenderung mengirit pengeluaran. Baju
sama celana adikmu bisa kamu pakai! Kalian calon pengusaha masa depan. Dapat
mengirit dengan sefisien mungkin.
2. Mudah
ber-manuver. Maksudnya? Ini kalau dalam kerumuman, dengan sedikit
lenggak-lenggok. Sedikit bergerak saja, bluuuus, kita bisa nonton konser paling
depan; ngeliat kerumunan penjual obat di pasar, meski datang telat bisa jadi
orang terdepan dengan sedikit saja gerakan (dengan catatan kamu nggak
keinjek-injek ya).
3. Lebih
aman dari penyakit. Coba deh survey, lebih sering datang kepada orang gemuk
atau kurus penyakit itu datang? Orang gemuk. Mana ada penyakit karena terlalu
kurus? Yang ada penyakit karena terlalu gemuk. Bahkan kalau kita nggak makan
atau kurang makan bukan jadi kurus, tapi jadi gemuk? Kok bisa? Soalnya itu namanya
busung lapar. Hehhe.
4. Aman
dari gangguan banci. Kok bisa? Coba banci mana ada yang mau ganggu orang kurus.
Mesti lebih suka yang montok-montok atau tubuh yang berkotak-kotak gitu. Ya
kan?
5. Istilah
bully buat orang kurus lebih sedikit
dari orang gemuk. Coba, orang kurus kalau dihina kan Cuma, “kurus… kurus….
kurus….” Nah kalau orang gemuk? Kasihan banget, mulai dari gembrot, gendut,
bahkan disamakan sama hewan macam gajah, badak. Ya kan?
6. Kurus
itu mengikuti zaman. Lho? Maksudnya? Coba deh perhatiin barang-barang zaman
sekarang. Gadget zaman sekarang.
Slim-slim. Ramping. Hape yang dulu sebesar batu bata, kini bisa setipis itu.
Televisi yang dulu gemuk, berat gitu, sekarang slim. Lurus. Keren bukan? Kita
ini kaum yang mengikuti perkembangan zaman atau malah mungkin kita adalah kaum
pembaharu. Karena pencipta gadget tersebut terinspirasi dari kita.
Sebenarnya masih
banyak kelebihan orang kurus. Amat banyak. Namun cukup enam kelebihan orang
kurus saja sudah cukup membuat suatu kesimpulan, bahwa orang kurus adalah
anugerah. Kurus itu luar biasa. Bersyukur aja dengan apa yang dimiliki saat
ini.
Jadi salah apa
kata iklan susu L-Men, bahwa kurus mana keren. Yang bener itu, “Kurus itu?
malah Keren.”
Salam damai kaum pembaharu,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar