Kamis, 24 April 2014

Gue Kurus? MASBULOH?

Oleh @RisangCasuarina

Memang di dunia ini semua serba salah. Orang gendut berlomba-lomba supaya kurus dengan berbagai cara.
Mulai dari olahraga,diet,puasa bahkan sedot lemak.
Eh ,tapi sudah punya badan kurus,apa lagi buat cowok selalu jadi problema.
Berbagai tuduhan “miring” sering menghantui
Mulai dari…
“suka merokok ya?”
“pernah pakai narkoba?”
“ makannya pasti dikit banget, gak punya duit?”
“jangan-jangan kalau malam jadi waria!”
Sadis banget sih tuduhan-tuduhan seperti itu! Menyakiti hati dan jiwaku saja!
Celakanya,bertahun-tahun komentar menyakitkan tersebut selalu menghampiri.
Lebih dari 10 tahun! Bayangkan saja,kalau saya tidak percaya Tuhan sudah lama gangguan kejiwaan barang kali.
Padahal,usaha apa yang belum pernah kucoba untuk meningkatkan berat badan?
Namanya makanan sudah tidak ada yang namanya pantang.
Pedas,manis,asim,gurih dsb santap semua.
Susu mahal yang rasanya tidak karuan yang konon bisa meningkatkan berat badan sudah dikonsumsi,untung belum kalengnya ditelan sekalian.
Multivitamin dari A sampai Z, mengandung zat besi sampai zat titanium sudah menjadi bagian 4 sehat 5 sempurna 6 merogoh dana semakin dalam.
Hasilnya? Sesuatu banget! Kenaikan berat badan tidak lebih dari sekilo dua kilo saja.
Untuk menghindari kata-kata menyakitkan tersebut mampir di telinga,minimal berkurang
Maka taktik sederhana di lancarkan.
Dalam berbusana selalu memakai baju dan celana panjang agak longgar berwarna netral atau gelap.bahkan kalau perlu ditutupi dengan jaket.
Lebih ekstremnya lagi,jadi menghindari olah raga yang mengenakan pakaian minim,seperti basket apalagi berenang.
Kan malu keliatan tulang-tulang menonjol dari balik kulit.
Hinaan yang pernah didengar yaitu..
“hati-hati nanti dikejar anjing!”
JLEBBBB…
Sebalnya lagi,malah di tolak sama teman yang desainer jadi modelnya. Alasannya ya karena badan terlalu kurus.
Please deh,di luar negeri malah laris manis tuh. Makannya urusan berat badan kok seolah jadi bencana nasional sih?
Tapi,berhubung memang pola pikir gue yang menolak diskriminasi dan penindasan sudah semakin berkembang akibat terlalu sering di bully.
Maka,tanpa surat keputusan dari kementerian manapun,maka saya memutuskan untuk tetap berpikir bahwa kebahagiaan saya adalah keputusan saya sendiri,bukan karena tekanan orang lain.
Dimulai dari saya memakai baju dengan ukuran normal,bahkan kadang kekecilan.
Efeknya,jelas donk badan saya yang beratnya minimalis terpampang nyata.
Komentar sumbang kembali membahana.
Dengan penuh percaya diri,ditambah sedikit emosi saya jawab saja
“badan gue tuh bukan kurus tapi sexy tau!”
Jelas,tawa nada mengejek menggelegar saingan sama batuknya iklan OBH ***
Namun,saya langsung menunjukkan keuntungan berbadan kurus:
1.cari baju model apa pun tidak masalah karena pasti muat.
2. mau makan apa saja,tentu boleh donk,soalnya tidak berdampak sama berat badan.
3. keluar parkiran atau ruang sempit,sangat mudah! Tinggal miringkan badan saja.
Diluar itu semua,secara intektual kecerdasan saya tidak dibawah orang-orang berberat badan normal menurut indeks kesehatan.
Tubuh saya secara fisik jarang sakit berat.
Terutama dalam lingkungan masyarakat saya memiliki banyak teman dan sahabat. Bahkan dari TK sampai kini pun masih akrab.
Terbukti kan berat badan kagak ngaruh sama pergaulan cynnn….


Munculnya selebriti seperti Aming Sugandhi yang bisa lulus dari ITB,atau G Dragon yang menjadi artis internasional membuktikan bahwa berat badan bukan jaminan seseorang bisa berprestasi atau tidak.
Mungkin kalau mereka kagak kurus dan unik,malah kagak terkenal tuh.
Soalnya,dari muka biasa ja.malah dibawah garis ketampanan.
Tinggi dan berat badan? Apalagi! Jauh dari ideal.
Tetapi,survey membuktikan….. jreng jreng jreng…
Mereka tenar dot com!

Toh tidak ada yang namanya sempurna.akan tetapi bagaimana kita mensiasati yang dianggap kekurangan itu menjadi kelebihan.
Karena Tuhan saat menciptakan manusia,Dia sudah terlebih dahulu mengetahui potensi-potensi besar apakah yang dimiliki oleh hamba-hambaNya.

Bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan adalah kunci utama.
Dengan bersyukur kita justru lebih melihat segala kelebihan dan potensi apa yang sudah Tuhan karuniakan.
Selanjutnya,bergaul dengan orang-orang yang menerima kita tanpa syarat ribet apalagi banyak maunya.
Terlebih lagi masuk komunitas yang membangun dan bisa mengembangkan bakat serta kemapuan kita lebih luar biasa.
Terakhir,nikmati hidup,karena hidup hanya satu kali.
Nikmati segala peristiwa yang terjadi,baik mau pun buruk,karena semua akan memberikan pelajaran kehidupan yang sangat berharga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar