Oleh https://twitter.com/risvico
Kurus,
gepeng, kerempeng, kutilang darat (Kurus Tinggi Langsing Dada Rata), sindiran
mana lagi ya yang belum pernah dilontarkan padaku. Sejak di duduk di SMP, SMA, kuliah, hingga
sekarang aku bekerja oh My… seperti halnya bayang-bayang, gelar semacamnya maaasih
saja erat melekat.Tapi karna mentalku sudah terasah dalam waktu yang lama,
kupingku jadi tebal. So… cibiran-cibiran
itu nggak pernah ngefek.
Sebenarnya
apa sih jeleknya kurus? Selama ini aku nggak
berasa rugi dech dengan kekurusanku. Orang
boleh bilang aku kurus, tapi aku bisa saja berteriak “AKU LANGSIIING.”
Sejak
kecil aku suka olahraga. Mulai dari
lari, senam, renang, basket, badminton sampai volley. Cuma sumo dan gulat yang aku belum pernah
melakukan. Percaya atau tidak, gara-gara kurus aku jadi lincah. Nilai olahragaku bagus pastinya, swear!
Aku
bersyukur dengan ukuran badanku. Jujur
nih yah, meskipun aku mau makan dengan porsi yang banyak, 4 kali sehari
ditambah ngemil sekalipun, aku nggak takut gemuk. Paling-paling naik cuman 1 kilo habis itu dalam
3 atau 4 hari balik normal lagi karena aku banyak kegiatan. Aku nggak pernah rewel dengan makanan yang
disiapkan ibuku. Apapun makanannya, aku
santap dengan senang. Pernah tau kan
kalo model itu makannya musti ditakar dulu?
Ih rebet banget kan kalo tiap kali mau makan musti nimbang dulu
makanannya. Bagiku yang penting 4 sehat
lima sempurna, udah bagus. Makan lahan
tanpa was-was.
Kalo
disuruh milih antara bodiku yang sekarang dengan diberi keajaiban body se-seksi body Aura Kasih, aku lebih milih bodiku sendiri. Nggak kurang nggak lebih. Aku nggak bisa bayangin betapa stress nya aku
nahan malu dan geram tiap kali kali jalan digoda cowok yang kerjanya celometan,
sambil melototin dada dan pantatku.“suit suit suiiiit…” Oh My GooooooD.
Soal
cibiran atau hinaan betapa kurusnya ak,
itu sudah biasa. Tau ngga’, bukan hanya 1 atau 2 orang saja lho yang bilang “Jangan
kurus-kurus, Dik”. Bisa jadi seisi
kantor bilang aku kurus. Sampai istri direktur-ku pun bilang “Dik,
makan yang banyak! Biar nggak
kurus. Kerja di sini kok kurus”. Waduh… langsung kujawab “Siap Buuuk!” lalu aku ngibrit dech. Kalo cuma digitukan si nggak papa. Nggak sampe masuk ke hati. Tapiiii pernah juga sih, bĂȘte. Habisnya ngomongnya diulang-ulang mulu.
“Dik jangan lari-lari di lorong, entar makin kurus
lhoh.”
“Dik jangan angkat berat-berat, nanti ga gemuk-gemuk.”
“Dik, jangan serius-serius donk kerjanya, entar
susah gemuknya”.
Aaaaaaaaaaaa….
Pingin banget aku jawab mereka “Hush cerewet, siapa yang tanya pendapatmu…!”
atau “Iiiih siapa sih lu… care banget… berisik tau”.Tapi aku tahan, karna aku
satu tim dengan mereka, kalo aku balas mereka dengan ngomel-ngomel,
suasananya jadi nggak bagus. Jadi cuekin aja.
Tau
ngga’ kenapa aku selalu cuek dan tahan ejekan sampailevel dada tiarap? Hem cuma satu rahasiaku. Yang buat aku kuat, ngga’ illfeel tiap kali
dibilang kuruuuuus yaitu dengan selalu pegang teguh prinsip kerenku “Selama
pacarku cinta, nggak ada masalah.” Meskipun
seisi dunia bilang aku kurus, pendapat itu ngga’ akan buat aku nangis J.Nah
kalian harus coba juga yah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar