Oleh @saranghaeBr7ajh
Halo panggil saja aku ci Cemong.
CEMONG disini bukan berarti aku hitam, kurus dan mirip mongkey, but aku itu
putih, berisi dan handsome 5 tahun yang akan datang. Aku naksir seorang cewek
yang beh gila cantik luar biasa, body guitar spanyol, otak smart, kulit kuning
langsat, mata belo, dan bibir sekseh.
Ketika aku ingin mendekatinya, ku
lihat diri ku di kaca. Seperti yang ku bilang diatas aku biasaa dipanggil
cemong, jadi niat ku ini ku tarik 5 meter kembali dank u putar arah ku
benar-benar jauh darinya.
Perasaan ku ini tak dapat ku tamping sendiri,
akhirnya aku membagi rasa ini dengan bercerita kepada sohib ku si Al. Ketika
selesai bercerita, Al tertawa terbahak-bahak #awasAlkeseleklalat -_-. Menurut
Al si cewek itu memang tak pernah memandang orang dari fisik nya, dia sangat
nganjurin aku mendekati si cewek itu.
Seminggu kemudian aku mulai
mendekatinya, melalui cara jadul dengan memberikan coklat ternyata dia suka
keju, memberi mawar ternyata dia alergi, sampai-sampai mengajak dinner ternyata
dia anak rumahan. Setelah tiga tahap jadul itu ku lakukan, cara terakhir dan
paling ampuh yaitu nembak secara langsung.
“KAMU MAU JADI PACAR KU?” kataku
lantang dengan gagah hanya dihadapannya. #akuora berani depan orang banyak
“HEM, MMMM, GIMANA YAH?” jawabnya
agak ragu. “Aku Tidak BISA !” jawabnya lagi.
“Why not? Aku pikir kau tak
memandang fisik, aku menerima siapa saja..” pernyataan ku penuh kesesakan yang
membingungkan.
“Memang benar aku tidak melihat
fisik, Cuma ketika kau PDKT dengan ku, kau memberi ku coklat coki-coki, hey
cewek siapa yang mau diberi coklat semurah itu, ketika kau member ku mawar yang
layu dan hitam, yang benar saja, dan yang terakhir kau mengajak ku dinner bakso
di pinggir jalan dekat tong sampah, hah segitu KEREnya dirimu tak bias mengajak
ku makan di Dream Kafe. Kau tak pernah
berpikir apa? Dirimu ini hitam, kurus, cemong dan kere. Berani sekali kau
menembak ku.” Katanya dan langsung pergi tak balik.
“Tunggu !!” Teriak ku.
“Apa? Tak cukup penjelasanku !”
berkata sambil menoleh.
“Es Jeruk mu siapa yang bayar, aku
tak mau bayar!” kata ku sambil pergi.
“Dasar cemong pelitttttttttt!”
teriaknyaa dengan keras
All siapa yang pelit coba, dia gak
pernah minta dibawain coklat mahal. Dia gak pernah minta mawar yang seger dan
dinner di kafe mahal. Gue kan bias keles penuhin semua itu. Jadi siapa yang
salah? #maaf garing
JUST
FUN and KEEP READING…
LEADER..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar