Awalnya aku tidak sengaja membaca informasi menarik tentang nama
suatu komunitas di sebuah blog. Unik, waw, dan segala macam yang membuatku
kemudian membuka album lama.
“a… ternyata aku benar-benar salah satu dari mereka” ujarku tenang
sambil mengangguk. Sejenak melintas momen-momen beberapa tahun yang lalu.
Tepatnya di semester dua masa kuliah. Di masa itu aku mengenal dia yang standar,
dia yang ganteng sementara dan kamu yang ganteng berkepanjangan. Tiga ranking
itu membuatku dan beberapa temanbanyak mengoceh tentang laki-laki yang
berlintasan di sekitar kami. Meski begitu, aku tetap paling tertarik jika satu
laki-laki di depanku itu menjadi tema sehari-hari. Saat itu teman-temanku
datang menghampiri laki-laki yang merupakan senior kami, danmeninggalkanku yang
duduk menikmati berbagai jenis makanan di genggamanku. Tidak lama kemudian
mereka datang kembali padaku. Dengan sok cuek aku terus mengunyah.
“ya ampun ini anak, makaaaannnn aja” aku mengumbar senyum padanya.
“ehem, tadi pada ngobrolin apa?” pertanyaan memburuku ini membuat
mereka tertawa
“akhirnyaa… open mouth juga” ejek mereka membuatku sedikit tersedak
“tadi kakak itu bilang gini, Itu anak dari semester satu sampai
sekarang sukanya ngemil melulu” kepalaku merasa terberat seketika, perutku
juga mendadak penuh. Sambil tertawa bahagia aku menggenggam telapak temanku
itu.
“yang bener? Berarti dia udah memperhatikan aku sejak semester satu
dong….” Lanjutku menggebu membuat yang lain memasang tampang datar,
“ya’elah ka… cuman dibilang gitu doang.. lagian kamu ni makan
ngemil makan ngemil terus tapi nggak gemuk-gemuk” nadanya sedikit meninggi
tanda iri, aku tertawa bahagia
“apa rahasianya sih ka?” lanjutnya sebal. Aku menekan perut temanku
itu dengan satu jari telunjuk,
“rahasaianya? Lha ini” sambil menunjukkan bungkusan plastik bening
yang berisi jajanan tradisional.
“halah, kalau akukan jadi tambah tambun ngikutin mulut ma perut
kamu” singkatnya membuatku memasang wajah prihatin terhadapnya, tentunya
sembari menekan perut temanku itu dengan telunjuk. Dia adalah satu dari
beberapa puluh temanku yang sudah aku pencet tombol lemaknya agar bisa kurus
sepertiku. Dan reaksinya sama, jika tidak tertawa ya kesal, sampai sekarang aku
tidak bisa merindukan reaksi seperti itu, karena mereka terus saja menanyaiku
resep untuk kurus. Bahkan hari ini jumlah mereka sudah bertambah. Hal ini membuatku
merasa seperti ratu kurus seksi sedunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar