By
@erlnaml
Miss
Selip. Kayaknya
julukan yang ngg…nggak banget itu udah
melekat sampai ke luar dalem jiwa raga gue. Hiks, miris. Asal muasalnya apalagi
kalau bukan karena badan gue yang ceking bin kering bin cungrking ini. Dengan
porsi badan yang sangat sangat tidak ideal inilah gue dianugerahi kelebihan
untuk bisa menyelip ria. Tapi jangan salah, kelebihan gue ini walaupun unik
tapi super ajaib tau. Gue itu bisa menyelip di segala kondisi, lokasi dan
situasi. Tapi, keajaiban di diri gue itu buat gue merasa serupa tapi tak sama
dengan selipers sejati, The Maling. Huehehe. Karena itu gue dijuluki
Miss Selip. Menyedihkan sekali memang.
*sok tegar*
Nggak cuma Miss Selip aja julukan gue. Sorry,
gue ini kaya akan julukan tau. Masih banyak julukan-julukan indah yang membuat
gue merasa kasian ke diri gue sendiri (kalo
bukan gue, siapa lagi coba yang akan mengasihani diriku ini. Hiks). Nih!!
Gue dengan bangganya akan pamerkan sederet julukan gue selama hidup. Ada… Si
kering (emang gue pelepah pisang apa
kering), Bocah BaRing (baring = badan cungkring maksudnya. Hiks), tusuk gigi berjalan dan masih
panjang lagi julukan gue mungkin melebihi panjangnya garis khatulistiwa yang
mengitari nusantara ini *halah. Bahkan
ibundaku tercinta sampai tega berkata, “Badanmu udah mentok segitu kali. Size tusuk gigi tuh, luruss!”. Oh teganyaaa ibundaaa.. *banjir air mata ala Sinetron*.
Dengan sederet panjang
julukan sadis yang melekat pada diriku yang lemah dan tak berdaya ini *halah, mendorong gue ingin melakukan
suatu inovasi canggih yang akan buat gue menjadi tampak lebih seksi, berisi dan
tampak cukup gizi. Huehehe. Gue dapet
ide yang nggak biasa itu setelah gue semedi 3 hari 3 malem di Goa. Huehehe *nggak ding. Gue dapet
ide gila bin ajaib itu pas lagi ngelamun, memikirkan bagaimana masa depan badan
gue yang lemah ini. Hiks.
Ide gue bisa dibilang
murah meriah dan praktis abis! Gue nggak perlu makan banyak kayak porsi Hulk
kalo mamam, gue juga nggak perlu menelan
pahitnya obat penggemuk badanya yang dijual masa-mas berambut klimis itu. Huehehe. Cara gue adalaah… Jeng-jeng-jeng. Gue akan pake celana sama
baju agak banyakan biar badan gue keliatan lebih gemuk. Dan! Bisa ditebak
pemirsa, rencana brilian ini gue
berjalan mulus, halus, dan lurus sama kayak badan gue. PD gue pun bisa naik
beberapa tingkat. Huehehe. Tapi,
sejujurnya gue juga nggak sanggup menahan rasa yang gue pendam selama pake
atribut wajib gue itu *halah sok puitis.
Lo tau ? Jauh dalam lubuk hati gue, gue itu merasa…gerah dan panass *gubrakk*. Jelas aja, gue pake baju
minimal itu tiga lapis dan maksimalnya tidak terhingga. Huehehe. Gue juga sebenarnya nggak nyaman kayak gini, terkesannya
gue membohongi kenyataan keadaan diri
gue gini. Hiks.
Hingga
akhirnya emakku tercinta tau tentang ritual tidak biasaku itu. Ngakak abis! Udah
ketebak itu reaksi pertama yang diluncurkan oleh emakku *sadiss. Lalu, emakku akhirnya menceramahiku dengan berbagai quotes sampai emakku jadi kayak Mario
Teguh. Huehehe. Sejak itu gue mulai
berfikir dengan sehat (kemarin kemana aja
coba kan!). Gue mulai lepasin satu per satu atribut wajib gue yaitu baju
berlapis-lapis yang nyaingin ‘wafer Tango’ itu. Gue kembali jadi diri gue yang
ceking, tjuy! “I’m back..!”, teriakku kepada diriku sendiri. Gue merasa lebih
tenang saat udah kembali seperti dulu. Kini, gue udah menerima keadaan diri
gue. Gue bangga jadi orang kurus! Gue bangga jadi ceking bin kering bin cungkring!
Gue bangga menjadi Miss Selip!
Rasanya gue pingin berjalan riang keliling dunia dengan PD nya dan mengatakan
pada semua orang, “Hey guys! Look me, I’m
thin but I’m sexy! I’m Miss Selip!”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar