Minggu, 30 Maret 2014

Gue, Miss Selip

By @erlnaml
Miss Selip. Kayaknya julukan yang ngg…nggak banget itu udah melekat sampai ke luar dalem jiwa raga gue. Hiks, miris. Asal muasalnya apalagi kalau bukan karena badan gue yang ceking bin kering bin cungrking ini. Dengan porsi badan yang sangat sangat tidak ideal inilah gue dianugerahi kelebihan untuk bisa menyelip ria. Tapi jangan salah, kelebihan gue ini walaupun unik tapi super ajaib tau. Gue itu bisa menyelip di segala kondisi, lokasi dan situasi. Tapi, keajaiban di diri gue itu buat gue merasa serupa tapi tak sama dengan selipers sejati, The Maling. Huehehe. Karena itu gue dijuluki Miss Selip. Menyedihkan sekali memang. *sok tegar*
Nggak cuma Miss Selip aja julukan gue. Sorry, gue ini kaya akan julukan tau. Masih banyak julukan-julukan indah yang membuat gue merasa kasian ke diri gue sendiri (kalo bukan gue, siapa lagi coba yang akan mengasihani diriku ini. Hiks). Nih!! Gue dengan bangganya akan pamerkan sederet julukan gue selama hidup. Ada… Si kering (emang gue pelepah pisang apa kering), Bocah BaRing (baring = badan cungkring maksudnya. Hiks), tusuk gigi berjalan dan masih panjang lagi julukan gue mungkin melebihi panjangnya garis khatulistiwa yang mengitari nusantara ini *halah. Bahkan ibundaku tercinta sampai tega berkata, “Badanmu udah mentok segitu kali. Size tusuk gigi tuh, luruss!”. Oh teganyaaa ibundaaa.. *banjir air mata ala Sinetron*.
Dengan sederet panjang julukan sadis yang melekat pada diriku yang lemah dan tak berdaya ini *halah, mendorong gue ingin melakukan suatu inovasi canggih yang akan buat gue menjadi tampak lebih seksi, berisi dan tampak cukup gizi. Huehehe. Gue dapet ide yang nggak biasa itu setelah gue semedi 3 hari 3 malem di Goa. Huehehe *nggak ding. Gue dapet ide gila bin ajaib itu pas lagi ngelamun, memikirkan bagaimana masa depan badan gue yang lemah ini. Hiks.
Ide gue bisa dibilang murah meriah dan praktis abis! Gue nggak perlu makan banyak kayak porsi Hulk kalo mamam, gue juga nggak perlu menelan pahitnya obat penggemuk badanya yang dijual masa-mas berambut klimis itu. Huehehe. Cara gue adalaah… Jeng-jeng-jeng. Gue akan pake celana sama baju agak banyakan biar badan gue keliatan lebih gemuk. Dan! Bisa ditebak pemirsa, rencana brilian ini gue berjalan mulus, halus, dan lurus sama kayak badan gue. PD gue pun bisa naik beberapa tingkat. Huehehe. Tapi, sejujurnya gue juga nggak sanggup menahan rasa yang gue pendam selama pake atribut wajib gue itu *halah sok puitis. Lo tau ? Jauh dalam lubuk hati gue, gue itu merasa…gerah dan panass *gubrakk*. Jelas aja, gue pake baju minimal itu tiga lapis dan maksimalnya tidak terhingga. Huehehe. Gue juga sebenarnya nggak nyaman kayak gini, terkesannya gue membohongi kenyataan  keadaan diri gue gini. Hiks.

Hingga akhirnya emakku tercinta tau tentang ritual tidak biasaku itu. Ngakak abis! Udah ketebak itu reaksi pertama yang diluncurkan oleh emakku *sadiss. Lalu, emakku akhirnya menceramahiku dengan berbagai quotes sampai emakku jadi kayak Mario Teguh. Huehehe. Sejak itu gue mulai berfikir dengan sehat (kemarin kemana aja coba kan!). Gue mulai lepasin satu per satu atribut wajib gue yaitu baju berlapis-lapis yang nyaingin ‘wafer Tango’ itu. Gue kembali jadi diri gue yang ceking, tjuy! “I’m back..!”, teriakku kepada diriku sendiri. Gue merasa lebih tenang saat udah kembali seperti dulu. Kini, gue udah menerima keadaan diri gue. Gue bangga jadi orang kurus! Gue bangga jadi ceking bin kering bin cungkring! Gue bangga menjadi Miss Selip! Rasanya gue pingin berjalan riang keliling dunia dengan PD nya dan mengatakan pada semua orang, “Hey guys! Look me, I’m thin but I’m sexy! I’m Miss Selip!”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar