Aku, ruh seorang cewek yang terlahir ke dunia ini
dalam balutan tubuh yang kurus tak berdaging, ceking, cungkring, tipis, terus
apa lagi ya? Hmm masih banyak lagi kata-kata senada yang bisa mencerminkan wujudku
ini. Yang pasti kata-kata “kurus kering” adalah kata-kata yang pas untuk
menggambarkan keadaanku. Menyedihkan sekali bukan?
Keadaanku ini kadang-kadang membuatku, sumpah!
minder gila. Bagaimana tidak? Aku yang berbadan kecil, pendek nan kurus ini, selalu
tertimpa kejadian yang tidak bisa dibilang keren. Misalnya, ketika aku pergi ke
bioskop bareng temen-temenku untuk menonton film yang bergenre 18+, selalu aku
sendiri yang dilarang masuk oleh penjaga yang ada disana. Katanya anak dibawah
umur dilarang masuk. Dengan perasaan jengkel, langsung saja aku lemparkan KTP
ku pada penjaga sialan itu. Ia hanya melongo setelah melihat KTP ku, kemudian tersenyum
sambil menyerahkan KTP ku kembali dan mempersilahkan aku masuk.
Tidak hanya di bioskop, di kampus pun tak jarang
teman-temanku mengataiku “kutilang-dara” yaitu “kurus-tidak
tinggi-langsing-dada rata”. Nista banget kan?
Bahkan temanku ada yang bilang begini “Cil, kamu
tahu kan istilah cabe-cabean itu untuk siapa?”
Jawabku; “Tahu, untuk cewek-cewek ABG yang sexy,
centil dan nakal kan?”
“Iya betul. Tapi seandainya kamu yang jadi cewek
centil plus nakal, bukan cabe-cabean lagi
namanya,” sambung temanku itu.
“Jadi, apa namanya?” tanyaku penasaran.
“Namanya toge-togean, Cil. Hahaha” jawabnya sambil
tertawa keras.
Nah. Temanku itu memang kurang ajar sekali, kan? Aku
hanya bisa mengeluh dengan keadaanku yang seperti ini. Hikz!
“Kapan aku bisa gemuk, Tuhan? Berilah hambamu ini
daging yang bermanfaat, amin,” itulah do’a yang selalu ku panjatkan pada Tuhan
setiap malam. Bahkan aku selalu meminum “Scott’s emulsion” tiga kali sehari
setiap sebelum makan untuk meningkatkan nafsu makanku. Tapi hasilnya tetap
nihil. Siklus berat badanku pun sangat memprihatinkan sekali, minggu ini naik 1
kg, minggu berikutnya turun 1,5 kg. Begitu seterusnya. Badanku sampai bulan
ini, tercatat di buku harianku seberat 37 kg dengan tinggi badan 150 cm. Huh!
Aku mengalami putus asa yang sangat parah. Hingga
akhirnya seorang temanku yang lain datang memberi nasehat ampuh kepadaku. “Kamu
pengen gemuk? Kenapa? Kamu tidak mensyukuri atas nikmat yang telah Tuhan
berikan kepadamu? Coba kamu lihat, banyak orang yang gemuk, dan mereka pengen
kurus. Eh kamu malah pengen gemuk. Kamu tak perlu minder! Kurus itu nggak jelek,
kok. Kurus itu satu tingkat dibawah seksi. Paham?”
“Setingkat dibawah seksi? Hmm yayaya, eh, tapi tetap
saja susah untuk mendapatkan seorang pacar,” ucapku sambil memancungkan
bibirku.
“Ya, nggak usah punya pacar! Simpel kan?” jawabnya
sambil tersenyum puas.
“S.i.n.g.a kamu!” teriakku padanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar